Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gogobli Targetkan Bermitra dengan 100.000 Toko Obat dan Apotek

Kompas.com - 18/04/2018, 13:46 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gogobli.com, salah satu e-commerce yang menjual produk kesehatan dan kecantikan menargetkan bisa menjalin kemitraan dengan 100.000 toko obat atau apotek selama 2018 ini.

"Kita targetkan dalam setahun ke depan ini bisa menjalin kemitraan dengan 100 ribu outlet," ujar Direktur Operasional Gogobli Joe Hansen, kepada awak media, di Jakarta, Selasa (17/4/2018).

Saat ini, Gogobli telah bermitra dengan 20.000 toko atau outlet kesehatan dan kecantikan di seluruh Pulau Jawa yang tersebar di Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Untuk mencapai targetnya itu, Joe memaparakan ada beberapa strategi yang dilakukan. Pertama yakni dengan cara online, artinya pemilik toko atau apotek bisa mendaftarkan diri di situs resmi Gogobli.com.

"Kedua, secara offline dengan mendatangkan orang kita langsung ke toko atau apotek di mal, pasar, dan tempat lainnya. Kita sosialisasi mereka," imbuh Joe.

Sejalan dengan target tersebut, Joe juga mengatakan bakal memperluas bisnis Gogobli ke luar Pulau Jawa yang juga akan dilakukan pada tahun ini.

"Tahun ini pertama akan coba ke Sumatera kemudian berturut-turut ke Sulawesi dan Kalimantan. Di sana juga rencananya kita akan bangun hub agar distribusi produk kesehatan dan kecantikan bisa lebih lancar sesuai dengan visi Gogobli," jelasnya.

Untuk saat ini, Gogobli baru memiliki satu hub yang berlokasi di Palmerah Jakarta. Ke depannya, Gogobli diharapkan bisa memiliki setidaknya lebih dari satu hub di setiap pulau di Indonesia.

Gogobli merupakan e-commerce yang dibentuk sejak 2016 dan fokus pada pendistribusian produk kecantikan dan kesehatan dari principal atau produsen ke toko dan apotek.

Adapun produk yang dijual Gogobli di antaranya adalah jamu, obat herbal lokal dan China, suplemen, dan segala macam produk kecantikan.

"Lebih dari 80 persen produk yang kita jual adalah produk lokal, sisanya impor. Untuk produk impor, sebanyak apapun permintaannya tidak akan kita jual kalau tidak terdaftar di BPOM," tuntas Joe.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com