BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Schneider

Menyelisik Tren Bisnis Jasa Kebersihan…

Kompas.com - 20/04/2018, 09:09 WIB
Haris Prahara,
Dimas Wahyu

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Harum menyerbak seisi toilet sebuah pusat belanja di pusat Jakarta. Lantai senantiasa mengilap tanpa ada air menggenang.

Saat ada pengunjung selesai menggunakan kubikal, petugas langsung bergegas membersihkannya. Ada percikan air sedikit, niscaya bisa bersih kurang dari semenit.

Begitulah wajah sebagian besar toilet pusat belanja Ibu Kota sekarang ini. Selalu “kinclong”.

Rupanya, bukan kebetulan kondisi tersebut bisa terjadi. Ada sebuah sistem yang membuat toilet tetap dalam keadaan bersih.

Hal itu sebagaimana dikisahkan Direktur ISS Indonesia Robert Rolan dalam forum Innovation Summit 2018 Schneider Electric, Rabu (18/4/2018) di Jakarta.

“Tren facility service (penyedia jasa) telah berubah,” ungkap Robert.

Menurut Robert, dahulunya kesuksesan penyedia jasa dinilai dari input, misalnya jumlah petugas kebersihan, petugas parkir, ataupun pasukan pengamanan.

Kini, kondisi telah berubah. Bukan lagi soal berapa banyak personel yang bertugas, melainkan seberapa baik kualitas jasa pada sebuah tempat atau gedung.

“Sekarang, trennya berbasis output. Misalnya, seberapa bersih suatu ruangan, atau ada tidaknya noda pada suatu kaca,” beber Robert.

Dengan berbasis output, maka baik tidaknya jasa dapat lebih mudah dipetakan, dari segi biaya (cost) atau pengalaman (experience).

Ilustrasi petugas kebersihanSHUTTERSTOCK Ilustrasi petugas kebersihan
Lebih lanjut Robert memaparkan, selain kebersihan, manajemen energi juga penting untuk diperhatikan.

“Energi menjadi salah satu ukuran yang bisa dinilai efektivitasnya,” ucapnya.

Hal senada disampaikan Jean-Baptiste H selaku Vice President East Asia Japan EcoBuilding Division Schneider Electric. Aspek manajemen energi cukup penting dalam pengelolaan suatu gedung, terutama untuk mengurangi biaya operasional yang tak perlu.

“Melalui manajemen energi, pengelola gedung dapat secara mudah mengetahui titik mana saja yang membutuhkan biaya perawatan yang besar,” kata Jean.

Karena itulah, sambung Jean, Schneider Electric mengembangkan teknologi EcoStruxure. Itu adalah solusi manajemen energi berbasis digital yang dapat diterapkan dalam berbagai sektor, mulai dari gedung hingga transportasi.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com