Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Banyak Investor Tertarik Berinvestasi di KEK Palu

Kompas.com - 22/04/2018, 13:30 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu di Sulawesi Tengah mulai dilirik banyak investor. Ada beberapa faktor yang kemudian membuat KEK Palu menarik minat para investor yang tak hanya datang dari dalam negeri, melainkan juga dari luar negeri.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan, hal pertama yang membuat KEK Palu menarik perhatian investor adalah karena letaknya strategis berada di wilayah utara-selatan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).

“Jadi seluruh bahan baku dari Sulawesi bisa masuk ke sini. Investor datang saja. Kami yakin mereka akan untung,” ucap Airlangga dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (22/4/2018).

Lantaran berada di wilayah utara-selatan ALKI, KEK Palu didukung dengan adanya Pelabuhan Pantoloan dengan kapasitas saat ini mencapai 37.000 TEUs.

Airlangga pun meyakini jika ke depannya investor akan semakin tertarik menanamkan modalnya di KEK Palu seiring dengan rencana penambahan kapasitas Pelabuhan Pantoloan menjadi 1,2 juta TEUs.

Baca juga : 14 Investor Nyatakan Tertarik Berinvestasi di KEK Palu

Infrastruktur lainnya yang juga menunjang KEK Palu adalah Bandara Mutiara Sis Al-Jufri. Bandara dengan jarak 23 kilometer dari KEK Palu itu dapat melayani hingga 1.500 penumpang setiap harinya.

Selain itu, ada pula Jalan Trans Sulawesi Palu-Toli Toli, Palu Outer Ring Road, dan Bypass Palu-Parigi.

"Untuk menopang daya saingnya, kami melakukan pembangunan jalan poros dan jalan lingkungan di dalam KEK Palu sepanjang 1.600 meter, pembangunan sentra industri kecil dan menengah (IKM), dan pengadaan sarana serta prasarana untuk perkantoran di KEK Palu," jelas Airlangga.

KEK Palu sendiri dibangun di atas lahan seluas 1.500 hektar yang hingga 2017 silam sudah terealisasi sekitar 482 hektar.

"KEK Palu ditargetkan bisa menggaet investasi senilai Rp 12,5 triliun dan per Juli 2017, realisasinya mencapai Rp 115 miliar," ungkap Airlangga.

Airlangga menambahkan, sampai saat ini sudah ada 14 investor yang tertarik menanamkan modal di KEK Palu. Pihaknya pun bakal mendorong pertambahan investor untuk berinvestasi di KEK Palu.

"Sekarang tinggal promosi dan melanjutkan pembebasan lahan. Kami terus menarik investor lokal maupun asing, seperti dari Taiwan untuk bisa masuk ke sini," sambungnya.

Adapun daftar para investor di KEK Palu di antaranya PT Hongthai International yang bergerak di sektor industri getah pinus. Perusahaan ini rencananya menggelontorkan investasi senilai Rp 13,7 miliar dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 110 orang.

Selain itu, ada juga perusahaan pengolahan kelapa PT Sofie Agro yang akan menanamkan modalnya hingga USD 1,38 juta dan menyerap tenaga kerja sekitar 625 orang.

Berikutnya ada Agro Sulteng Group selaku industri karet dan minyak atsiri dengan target nilai investasi mencapai Rp 300 miliar dan menyerap 450 tenaga kerja.

Kemudian ada PT Asbuton Jaya Abadi yang bergerak di industri aspal dingin akan menanamkan modalnya sebesar Rp 100 miliar dan membuka lapangan kerja sekitar 100 orang.

Terakhir, ada industri kilang minyak PT Palembang GMA Refinery Consortium yang akan berinvestasi hingga Rp 133 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 14.000 orang.

Kompas TV Bertepatan dengan 3 tahun pemerintahan, Hari ini (20/10) Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

Whats New
Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Whats New
Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com