Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asuransi Generali Indonesia Catatkan Laba Rp 61,3 Miliar pada 2017

Kompas.com - 24/04/2018, 11:00 WIB
Mutia Fauzia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Generali Indonesia membukukan laba bersih pertamanya di tahun 2017 sebesar Rp 61,3 miliar.

Pencatatan laba ini didukung oleh meningkatnya premi bruto sebesar 21 persen dari Rp 2,6 triliun di tahun 2016 menjadi 3,2 triliun di tahun 2017, dan meningkatnya kinerja produk unit link yang tumbuh 27 persen sebesar Rp 2,7 Triliun.

CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman mengatakan, pesatnya pertumbuhan bisnis Generali Indonesia merupakan hasil dari inovasi produk dan pemberian layanan yang berkesinambungan.

"Setiap tahun kami berkembang dengan didorong oleh berbagai inovasi baru yang disesuaikan dengan perubahan kebutuhan nasabah dan perkembangan teknologi," ujarnya melalui keterangan pers, Senin (23/4/2018).

Baca juga : Generali Sediakan Asuransi Bagi Nasabah KPR BTN

"Inovasi-inovasi dalam hal produk, proses dan layanan inilah yang terus mendukung pertumbuhan jalur distribusi yang kami miliki, baik keagenan, bancassurance maupun bisnis grup." 

Lebih lanjut dijelaskan, jumlah dana kelolaan Generali Indonesia meningkat sebesar 31 persen menjadi Rp 4,4 triliun. Sementara rasio solvabilitas berada di posisi 317 persen, meningkat 2,6 kali lipat dibandingkan angka minimum 120 persen yang ditetapkan pemerintah.

Dalam hal pemberian hak nasabah, sepanjang 2017 Generali mencatatkan dana klaim kepada nasabah sebesar Rp 544,5 miliar, meningkat sebesar 32 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 413,4 miliar.

Jalur distribusi melalui bank rekanan (bancassurance) masih menjadi kontributor premi terbesar dengan total kontribusi 46 persen. Sementara channel keagenan menyumbang 44 persen, dan bisnis kumpulan (group business) sebesar 10 persen dari total premi bruto.

Baca juga : Konsisten Berinovasi, Generali Indonesia Raih Beragam Prestasi

Strategi Bisnis di 2018

Di samping itu, Edy menjelaskan pada tahun 2018 ini Generali Indonesia akan lebih fokus untuk memperkuat produk dan proses automasi atau generalisasi, baik untuk nasabah maupun mendukung penjualan.

Hal itu direalisasikan dengan diluncurkannya manfaat asuransi tambahan Medical Plan yang memberikan perlindungan kesehatan hingga usia 90 tahun dan menawarkan pembayaran biaya klaim sesuai tagihan Rumah Sakit yang mudah, mulai dari kelas kamar perawatan Rp 300.000/hari.

"Manfaat asuransi tambahan Medical Plan yang kami luncurkan hari ini, akan semakin memperkuat posisi kami dalam mengembangkan sayap di industri asuransi Tanah Air," ujar Edy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com