Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Anjlok 79 Persen, Deutsche Bank PHK Karyawan

Kompas.com - 26/04/2018, 14:24 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber CNBC

FRANKFURT, KOMPAS.com - Bank asal Jerman, Deutsche Bank melaporkan laba bersih sebesar 120 juta euro atau 146 juta dollar AS yang serara sekitar Rp 2 triliun pada kuartal I 2018. Angka tersebut anjlok 79 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2017 lalu.

Sebagai imbas dari anjloknya laba, Deutsche Bank mengumumkan rencana pemangkasan jumlah karyawan sepanjang tahun 2018 ini. Pemangkasan khususnya dilakukan pada divisi perbankan korporasi, investasi, dan fungsi infrastruktur.

Mengutip CNBC, Kamis (26/4/2018), Deutsche Bank juga bakal memangkas operasional penjualan obligasi dan perdagangan ekuitas, khususnya di AS dan Asia.

Deutsche Bank telah mencatatkan kerugian selama tiga tahun terakhir. Pada tahun 2017 saja, Deutsche Bank menderita rugi bersih sebesar 497 juta euro.

Baca juga : Deutsche Bank: Crash Bitcoin Jadi Ancaman Tahun 2018

Pendapatan pada kuartal I 2018 turun 5 persen secara tahunan (yoy) menjadi 7 miliar euro. Kinerja pendapatan yang turun merupakan akibat penguatan nilai tukar euro terhadap dollar AS dan rendahnya pendapatan perbankan korporasi dan investasi, yang anjlok 13 persen (yoy) menjadi 3,8 miliar euro.

CEO Deutsche Bank Christian Sewing menegaskan perlunya penyesuaian strategi di beberapa area bisnis. Menurut dia, Deutsche Bank berada pada jalur yang tepat dalam bisnis asset management, serta perbankan komersil maupun prioritas.

"Akan tetapi, kami butuh perbaikan profitabilitas pada dua segmen itu," ujar Sewing.

Ia menyatakan, Deutsche Bank akan lebih fokus pada pasar domestik Jerman, segmen perbankan ritel dan komersil, serta bisnis wealth management. Sewing pun menyatakan perseroan akan menggeser bisnis dari segmen perbankan investasi.

Kompas TV Dalam dua tahun terakhir, kinerja keuangan Taksi Express tercatat menurun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com