Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLTU Cirebon Unit II Ditargetkan Beroperasi pada 2022

Kompas.com - 04/05/2018, 20:10 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com—Presiden Direktur PT Cirebon Energi Prasarana Heru Dewanto mengatakan, dalam kontrak, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Cirebon Unit II dikerjakan selama 51 bulan.

Pekerjaan fisik secara resmi dimulai pada 9 November 2017. Dengan demikian, ditargetkan pada 2022 proyek tersebut sudah bisa beroperasi.

"Sesuai kontrak 51 bulan, sehingga siap pada 9 April 2022," ujar Heru usai konferensi pers soal perkembangan proyek PLTU Cirebon di Jakarta, Jumat (4/5/2018).

Heru optimistis pembangunan PLTU tersebut akan memenuhi target commercial operational date (COD). Saat ini, proses pembangunan sudah mencapai 12,71 persen.

Heru mengatakan, nilai proyek tersebut 2,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 2,8 triliun. Pendanaan bersumber dari modal sendiri serta investor dari Indonesia, Jepang, dan Korea.

Baca juga: Pembangunan PLTU Cirebon II Lewati 2 Gugatan PTUN

Menurut Heru, proyek tersebut juga akan memberikan kesempatan kerja bagi ribuan orang dan membuka peluang usaha yang akan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Kabupaten Cirebon.

Cirebon Power siap untuk ground breaking atau first piling proyek ini pada Juli 2018. Peletakan batu pertama itu akan dibarengi dengan pembukaan Pusat Vokasi Ketenagalistrikan pertama di Indonesia, yang akan mendidik tenaga terampil dan ahli di bidang ketenagalistrikan.

Sejak 2012, PT CEP mengoperasikan PLTU Cirebon Unit I dengan daya 660 mega Watt (MW) milik Cirebon Power dengan teknologi supercritical.

Adapun PLTU Cirebon Unit II menggunakan teknologi ultra supercritical dengan tingkat efisiensi mencapai 40 persen. Dengan teknologi tesebut, proses pembakaran diklaim efisien dan rendah emisi.

"PLTU ini nantinya akan memperkuat sistem interkoneksi Jawa-Bali dengan menghasilkan daya 7,533 giga Watt hour (GwH) tahun," kata Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com