Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Tembus Rp 14.000, DPR akan Panggil Sri Mulyani hingga BI

Kompas.com - 09/05/2018, 19:14 WIB
Yoga Sukmana,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi XI DPR memastikan akan memanggil beberapa pihak terkait pelemahan nilai tukar rupiah yang tajam, bahkan hingga menembus angka Rp 14.000 per dollar AS.

Namun, pemanggilan itu baru akan dilakukan setelah masa reses anggota DPR selesai. Saat ini, DPR memang masih dalam masa reses.

"Pasti Menkeu, Bank Indonesia serta OJK kami panggil untuk meminta program kerja mereka dan menghadapi masalah ini," ujar Wakil Ketua Komisi XI Hafisz Tohir kepada Kompas.com, Jakarta, Rabu (9/5/2018).

Pemerintah tutur dia, harus mengambil momentum pelemahan rupiah untuk meningkatkan ekspor. Hal ini terbuka karena komoditas asal Indonesia menjadi lebih murah nilainya.

Baca juga: Komisi XI DPR Minta Pemerintah Ambil Manfaat Pelemahan Rupiah

Sementara itu, BI dinilai bagus cermat menggunakan cadangan devisa di pasar uang. Dengan demikian, stabilitas rupiah tetap terjaga dan tidak menimbulkan kepanikan.

"OJK sebagai lembaga pengawas keuangan nasional juga harus terus memantau setiap pergerakan spekulasi yang mungkin saja dilakukan oleh pebisnis," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, nilai tukar rupiah yang pada Senin (7/5/2018) mencapai Rp 14.000 per dollar AS akibat situasi pasar yang sedang melakukan penyesuaian terhadap perubahan kebijakan oleh Pemerintah Amerika Serikat.

Hal yang akan dilakukan pemerintah untuk menyikapinya adalah dengan terus berkoordinasi menjaga kinerja perekonomian Indonesia tetap baik sambil sama-sama melalui masa penyesuaian ini.

"Kami akan terus menjaga perekonomian Indonesia, fondasi kami perkuat, kinerja kami perbaiki, hingga apa yang disebut sentimen market itu relatif bisa netral terhadap Indonesia," kata Sri Mulyani.

Baca juga: Rupiah Berpeluang Melemah ke Rp 14.200 Per Dollar AS?

Kompas TV Simak dialognya dalam Sapa Indonesia Pagi berikut ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com