Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boediono Sebut 3 Rahasia Sukses Jepang dkk yang Bisa Dicontoh Indonesia

Kompas.com - 12/05/2018, 19:12 WIB
Mutia Fauzia,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Presiden Boediono menyebutkan ada tiga kunci kesuksesan pembangunan ekonomi sejumlah negara di Asia Timur yang juga harus diperjuangkan Indonesia.

Ketiganya adalah pembangunan kualitas sumber daya manusia, perbaikan melalui reformasi birokrasi, dan pembangunan infrasturuktur.

"Saya mengidentifikasi 3 hal. Yang pertama adalah pendidikan, mereka sangat serius mengembangkan pendidikan massal," ungkapnya dalam acara Executive Lecture Infobank di Ballroom Grand Hyatt Jakarta, Jumat (11/5/2018) malam.

"Yang kedua reformasi birokrasi. Sebagian dari mereka masih memegang tradisi lama, tapi pada masa sekarang mereka memang telah melakukan reformasi birokrasi yang runtut dan sistematik dan menjadikan birokrasi menjadi alat bukan penghambat pembangunan. Yang ketiga, membangun infrastruktur besar-besaran," tambahnya kemudian.

Baca juga: Mahfud MD Minta Persoalan Boediono dan Kasus Century Tak Dipolitisasi

Negara-negara yang disebutnya sukses dalam pembangunan ekonomi adalah kelompok negara-negara Asia Timur, seperti Jepang, Taiwan, China dan Korea. Selain itu, ada Singapura dan Vietnam.

Boediono mengatakan, meskipun dari segi sumber daya alam, pemerintahan, bahkan kebijakan keuangan cenderung beragam, hampir semua negara tersebut memiliki keseriusan dalam mengembangkan ketiga hal tersebut. Indonesia juga perlu memikirkannya.

"Ketiga hal ini mempunyai dampak pada produktivitas nasional jangka panjang dan ini sebenarnya adalah landasan dari setiap kemajuan ekonomi di mana pun. Bagaimana kita memajukan institusi atau praktik pembangunan yang bisa mendukung dari ketiga hal tadi secara berkesinambungan? Itu adalah hal yang kita perlu pikirkan bersama," tuturnya.

Mantan Gubernur Bank Indonesia dan Menko Perekonomian ini menuturkan, generasi mudalah yang akan menentukan kualitas Indonesia mendatang.

"Generasi muda, jika kualitas mereka bagus, maka bangsa ini akan memiliki sumber daya manusia yang bagus," ujarnya.

Sementara itu, pembangunan institusi harus beriringan pula dengan pembenahan institusi politik dan hukum.

"Apa pun yang kita lakukan muaranya akan ke sana. Sementara yang ketiga, infrastruktur merupakan landasan kemajuan bangsa," tambahnya.

Baca juga: OJK: Masih Normal, Gejolak Pasar yang Sebabkan Melemahnya Rupiah

Ketiga kunci kesuksesan pembangunan ini tidak bisa dibangun dalam waktu singkat. Menurut Boediono, perbaikan kualitas sumber daya manusia merupakan proses perbaikan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Sementara itu, reformasi birokrasi memakan waktu sekitar 15 hingga 20 tahun.

"Kalau infrastruktur yang merupakan jaringan untuk mendukung kegiatan ekonomi juga memakan waktu cukup panjang," tuturnya.

 

Kompas TV Persidangan kasus korupsi KTP elektronik Setya Novanto semakin panas. Nama-nama besar di Indonesia mulai disinggung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Whats New
Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'Outsourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "Outsourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com