Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modal Rp 45 Miliar, PLN Alirkan Listrik ke 24 Desa di Riau

Kompas.com - 16/05/2018, 12:40 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com
—PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menggunakan alokasi dana Rp 45 miliar untuk mengalirkan listrik ke 24 desa di Provinsi Riau. Ongkos warga untuk listrik turun menjadi sepertiga.

“Patut disyukuri, saat ini ke-24 desa dapat menikmati listrik selama 24 jam dan pengelolaannya langsung oleh PLN,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Hijazi, dalam keterangan tertulis, Rabu (16/5/3018).

Sebelumnya, kata Hijazi, desa-desa tersebut hanya bisa mendapat aliran listrik selama 12 jam. Itu pun, pembangkit listriknya dikelola swadaya oleh masyarakat.

Meski demikian, lanjut Hijazi, masih ada sejumlah desa di wilayahnya belum dapat menikmati listrik selama 24 jam.

Untuk listrik yang bersumber dari pembangkit swadaya masyarakat, yang itu adalah diesel, lama waktu listrik menyala tergantung pada kemampuan warga membeli bahan bakar minyak.

Sebagai gambaran, sebelum dialiri listrik dari PLN, setiap warga rata-rata membayar Rp 750.000 per bulan untuk listrik menyala 12 jam sehari.

"Setelah ada listrik yang dikelola PLN, (menyala) 24 jam, biaya lebih murah, rata-rata Rp 250.000 (per bulan)," sebut Hijazi.

Sementara itu, General Manager PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Irwansyah mengatakan, 1.672 desa dari 1.835 desa yang ada di Provinsi Riau telah teraliri listrik, dengan tambahan 24 desa ini.

"Dana untuk penyediaan listrik di 24 desa itu Rp 45 miliar. Per Mei 2018, rasio elektrifikasi di Provinsi Riau mencapai 91,1 persen," ungkap Irwansyah.

Meski begitu, Irwansyah mengakui banyak tantangan yang dihadapi PLN dalam mengalirkan listrik di desa-desa di Riau.

“Tempat peresmian ini (Desa Teluk Tuasan) saja sudah susah dicapai. Hanya dapat diakses menggunakan kapal motor selama dua jam dari Tembilahan dan tidak bisa diakses mengunakan kendaraan roda empat,” kata Irwansyah.

Menurut dia, hampir semua sisa desa yang belum berlistrik terkendala pada pengiriman peralatan listrik. Medannya yang cukup sulit karena harus melalui sungai dan anak-anak sungai.

Bahkan, untuk sampai ke jalan-jalan desa, petugas harus gotong royong dengan warga memikul tiang-tiang listrik serta material listrik utama.

"Hal ini dikarenakan akses jalan untuk dilewati kendaraan pengangkut material distribusi utama tidak memadai,” kata Irwansyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com