"Maka kami upayakan setiap bulan bisa panen satu juta hektar," katanya.
Berdasarkan kajian Kementan, setiap hektar lahan bisa menghasilkan gabah kering panen (GKP) 6 ton, yang jika dikonversi menjadi beras mencapai 3,5 juta ton.
"Kalau konsumsi 2,5 juta ton maka akan surplus. Untuk Mei hingga Juni, total produksi 8,2 juta ton jadi untuk kebutuhan Mei-Juni sekitar 5 juta ton atau naik sedikit untuk lebaran ada kenaikan 20 persen. Jadi, semua masih aman," ujarnya.
Sementara itu, permintaan bawang dan cabai pada Mei hingga Juni naik 20 persen. Namun, petani telah menanam komoditas tersebut tiga bulan sebelumnya.
"Jadi luas tanam ditambahkan sejak 3 bulan sebelumnya. Itu sudah kita antisipasi," katanya.
Menurut dia, produksi pada saat bulan ramadhan meningkat 30 persen. Demikian pula komoditas lain, seperti ayam dan telur ayam. Dengan peningkatan jumlah produksi itu, Indonesia bahkan telah mengekspor daging ayam.
"Tidak ada alasan harga naik untuk semua komoditas karena stok terjamin. Namun, kerja sama memperlancar distribusi bahan pangan sangat penting," katanya.