Joko Suyanto menambahkan bahwa BPR dan BPRS juga menjalankan fungsi intermediasi dalam hal penghimpunan dana. Tabungan pada Perbarindo tumbuh sebesar 14,40 persen.
"Deposito tumbuh sebesar 10,73 persen," ujarnya memberikan perbandingan dengan capaian setahun silam.
Tabungan BPR pada Maret 2018 mencapai Rp 26 triliun. Sedangkan, deposito pada Maret 2018 mencapai Rp 59 triliun.
Selain itu, jumlah nasabah yang dilayani Perbarindo mencapai 15 juta rekening. Nasabah tersebut didominasi oleh penabung sebanyak 11,2 juta rekening dan rata – rata jumlah tabungan mereka sebesar Rp 2 juta.
Sedangkan, nasabah debitur sebanyak 3,2 juta rekening dan rata – rata pinjaman mereka adalah Rp 27 juta.
Saat ini, Perbarindo telah berperan aktif dalam menunjang pertumbuhan industri BPR – BPRS. Perbarindo kini memiliki 24 Dewan Pengurus Daerah (DPD) dan 48 Dewan Pengurus Komisariat (DPK), dengan jumlah anggota sebanyak 1.634 BPR – BPRS yang kepemilikannya 100 persen Indonesia.