Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Mahasiswa Diajak Wujudkan Indonesia Lumbung Pangan Dunia

Kompas.com - 30/05/2018, 19:04 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan generasi muda berperan penting untuk mempercepat peningkatan produksi pertanian.

Langkah konkretnya, mahasiswa melakukan inovasi teknologi pertanian dan pendampingan petani.

Mahasiswa, imbuhnya, juga dibutuhkan untuk mengurai persoalan alih fungsi lahan, mengurangi kemiskinan, mengumpulkan data produksi yang akurat, hingga mengendalikan hama.

"Kementerian Pertanian melakukan revolusi mental dengan membangun sistem untuk percepatan peningkatan produksi. Target kami, Indonesia menjadi lumbung pangan dunia pada 2045. Peran generasi muda sangat dibutuhkan," kata Amran saat Temu Generasi Pertanian bersama 221 mahasiswa dari 58 perguruan tinggi se-Indonesia dan 3 Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian di Jakarta, Rabu (30/5/2018).

(Baca: Ini Penopang Terwujudnya Indonesia Lumbung Pangan 2045)

Tak hanya itu, mahasiswa sektor pertanian juga bertanggung jawab untuk perderasan informasi terkait kinerja pemerintah.

Dengan begitu, masyarakat mengetahui kebijakan dan capaian pemerintah di sektor pertanian untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

“Ada pun kebijakan dan capaian Kementan dalam 4 tahun berjalan pemerintahan Jokowi-JK di antaranya keberhasilan swasembada beras, bawang, dan cabai sejak 2016 hingga 2017. Jagung pun dari 2017 hingga saat ini belum ada impor. Hingga saat ini pun, telah menindak tegas staf Kementan yang melakukan penyalahgunaan wewenang,” katanya.

Keterlibatan mahasiswa

Untuk mewujudnyatakan revolusi mental, Amran mengajak 92 perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Ikatan Senat Mahasiawa Pertanian Indonesia (ISMPI) yang mewakili 63 perguruan tinggi seluruh seluruh indonesia dan 100 peserta STTP yang berasal dari Bogor, Medan, dan Malang, untuk membentuk group komunikasi melalui aplikasi media sosial.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menggelar Temu Generasi Pertanian bersama 221 mahasiswa dari 58 perguruan tinggi se-Indonesia dan 3 Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian di Jakarta, Rabu (30/5/2018).Dok. Humas Kementan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menggelar Temu Generasi Pertanian bersama 221 mahasiswa dari 58 perguruan tinggi se-Indonesia dan 3 Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian di Jakarta, Rabu (30/5/2018).
Melalui grup komunikasi itu, Kementan bersama mahasiswa akan berbagi informasi tentang kebijakan pertanian. Sehingga, apapun persoalan pertanian dapat dilaporkan langsung dan cepat diselesaikan.

"Semua perwakilan teman-teman BEM, ISMPI  yang hadir silahkan bentuk group komunikasi medsos bersama humas Kementan. Saatnya pertanian terdepan karena kita ini negara agraris. Seluruh masalah pertanian silahkan laporkan dalam grup tersebut ada penyelewengan atau penyalahgunaan, silahkan laporkan,” ujarnya.

Ia pun menegaskan akan menjawab pertanyaan dan menanggapi usulan para mahasiswa yang tergabung dalam grup komunikasi itu.

“Silahkan anda bisa langsung berkontribusi melaporkan kondisi di lapangan sejauh mana kinerja. Semuanya akan saya jawab, group ini akan kami tuangkan dalam MoU bersama hari ini juga,” katanya.

Mahasiswa Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Malang menanam bibit padi di Desa Mayang, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (23/5/2018).KOMPAS.com/ KURNIASIH BUDI Mahasiswa Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Malang menanam bibit padi di Desa Mayang, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (23/5/2018).
Sekretaris Jenderal Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia, Hasbi Abdullah, mengapresiasi sejumlah capaian pemerintah di sektor pertanian.

Karena itu, pertemuan ini memberikan manfaat yang besar bagi upaya menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

“Pemerintah agar mengoptimalkan lembaga-lembaga yang telah ada untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satunya bagaimana kementerian pertanian mampu mengembalikan identitas Indonesia sebagai negara agraris,” ujarnya.

Ekspor pertanian meningkat

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian justru menyumbangkan angka kenaikan ekspor yang signifikan di saat ekspor dari sektor lain menurun.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menggelar Temu Generasi Pertanian bersama 221 mahasiswa dari 58 perguruan tinggi se-Indonesia dan 3 Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian di Jakarta, Rabu (30/5/2018).Dok. Humas Kementan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menggelar Temu Generasi Pertanian bersama 221 mahasiswa dari 58 perguruan tinggi se-Indonesia dan 3 Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian di Jakarta, Rabu (30/5/2018).

Angka kenaikan ekspor komoditas pertanian selama April 2018 mencapai 300 miliar dollar Amerika.

Ekspor komoditas pertanian terbesar di luar sektor perkebunan disumbang dari ekspor jagung, beras, ubi kayu, ubi jalar, dan komoditas hortikultura.

Ada pun negara tujuan ekspor komoditas pertanian Indonesia adalah Filipina, Australia, Tiongkok, dan Taiwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com