Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi Beri Kuliah Umum Tanpa Teks di Norwegia dan Disambut Meriah

Kompas.com - 08/06/2018, 05:59 WIB
Wisnu Nugroho

Penulis

Kompas TV Kementerian Kelautan dan Perikanan melakukan penandatanganan kerja sama dengan IPNLF atau gabungan pembeli produk tuna internasional

Perbaikan kondisi dengan penegakan hukum yang terkenal dengan ungkapan "Tenggelamkan" ini membuat para nelayan mudah mendapat ikan. Sejumlah jenis ikan yang beberapa tahun tidak dijumpai nelayan muncul lagi dan ukurannya besar.

Namun, sekali lagi, karena upaya keras Kementerian Kelautan dan Perikanan bersinggungan dan mengganggu kepentingan sejumlah pihak, upaya perbaikan yang terlihat dari data ini kerap diragukan.

Baca juga: Menteri Perikanan Norwegia Klarifikasi Menteri Susi untuk Beberapa Isu

Perlawanan terhadap kebijakan pelarangan kapal-kapal asing beroperasi di perairan Indonesia dan penenggelaman kapal yang melakukan IUUF terus dilakukan pihak-pihak yang terganggu.

Apresiasi dukungan

Untuk itu, Menteri Susi mengapresiasi dukungan berbagai pihak termasuk Uni Eropa dan FAO untuk upaya perlawanan terhadap IUUF ini.

"Di Eropa atau Norwegia, illegal fishing mungkin hanya terkait dengan ikan. Di perairan Indonesia, hal itu bisa sekaligus menjadi pintu masuk bagi kejahatan transnasional," ujar Menteri Susi.

Baca juga: Ditentang di Indonesia, Menteri Susi Dipuji Dunia karena Melawan Illegal Fishing

Menteri Susi memberi contoh, beberapa minggu lalu, aparatnya menangkap kapal ikan yang melakukan pelanggaran. Di dalam kapal itu ditemukan hewan hidup dalam jumlah yang banyak, seperti monyet, kakatua, cendrawasih, buaya, dan kura-kura.

"Tidak tertutup kemungkinan peredaran obat-obatan terlarang seperti narkoba menggunakan jalur illegal fishing ini. Pasarnya jelas, Indonesia ada sekitar 5 juta pengguna dan pencandu narkoba," ujar Menteri Susi.

Dukungan kepada Menteri Susi diberikan para peserta yang terungkap dalam tanya jawab dengan peserta kuliah umum. Begitu kuliah umum berakhir, sambutan meriah berupa tepuk tangan dan antrean orang menyalami Menteri Susi terjadi.

Selain beberapa pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan, hadir dalam kuliah umum ini  Duta Besar Indonesia untuk Norwegia Todung Mulya Lubis.

Todung menyebut, kuliah umum Menteri Susi di NUPI merupakan kuliah umum perdana pejabat Indonesia. Menurut Todung, tidak sembarang orang atau pejabat diminta memberi kuliah umum di NUPI.

Di antara sejumlah peserta dari berbagai negara, tampak hadir Duta Besar Thailand untuk Norwegia. Thailand adalah salah satu negara yang terdampak industri perikanannya karena penegakan hukum di Indonesia khususnya di lautan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com