Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Kesan Para Penumpang Pertama Kereta "Sleeper"

Kompas.com - 12/06/2018, 12:08 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 18 penumpang yang naik dari Stasiun Gambir memilih mudik menggunakan kereta sleeper yang baru saja resmi diluncurkan PT Kereta Api Indonesia, Selasa (12/6/2018) pagi.

Mereka adalah 18 orang pertama dari Jakarta yang merasakan fasilitas baru di kereta Argo Anggrek relasi Stasiun Gambir-Stasiun Pasar Turi Surabaya. Rute selanjutnya dari Jakarta baru bisa berangkat pada 21.30 WIB dan sampai di Surabaya pukul 06.30 WIB esok hari.

Jika digabung dengan keberangkatan dari Pasar Turi, maka ada 36 orang yang menikmati kereta sleeper pagi ini. Sebab, PT KAI memastikan tiket kereta sleeper sudah ludes terjual.

Endah (36), salah satu penumpang yang berangkat dari Stasiun Gambir menuju Semarang itu sengaja menggunakan kereta sleeper untuk mudik karena penasaran ingin mencoba. Ia melihat di media sosial banyak yang memposting soal kereta tersebut.

"Pengen nyobain aja. Penasaran," ujar Endah.

Baca juga: Jika Peminat Tinggi, KAI Tambah Rute Kereta Sleeper

PT KAI meluncurkan kereta api luxury class jenis Sleeper pada Selasa (12/6/2018) di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat dimana penumpang bisa merebahkan kursi hingga 170 derajat. RIMA WAHYUNINGRUM PT KAI meluncurkan kereta api luxury class jenis Sleeper pada Selasa (12/6/2018) di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat dimana penumpang bisa merebahkan kursi hingga 170 derajat.
Endah mengatakan, ia pernah mencoba naik kereta Taksaka kelas prioritas. Namun, kereta sleeper nampak jauh lebih mewah. Penempatan kursi layaknya kelas bisnis pesawat terbang.

Menurut dia, perjalanan akan lebih menyenangkan jika penumpang bisa beristirahat dengan nyaman di kereta. Meskipun waktu tempuh ke kampung halaman menggunakan kereta lebih lama dibandingkan naik pesawat.

"Walaupun lebih lama, tapi ya, nyantai saja. Fasilitas kayak begini kan enak untuk perjalanan jauh," kata dia.

PT KAI membanderol tiket kereta sleeper di masa promo senilai Rp 900.000. Menurut Endah, harga tersebut tidak terlalu mahal atau terlalu murah. Ia menambahkan, harga tersebut sepadan dengan fasilitas yang didapatkan. Namun, jika harganya lebih tinggi, menurut dia harganya terlalu mahal.

"Harga normalnya itu katanya sekitar Rp 1,2 juta. Nah, kalau menurut saya segitu mahal. Tapi kalau untuk harga Rp 900.000 pas lah," kata Endah.

Baca juga: KA Sleeper Mirip First Class di Pesawat Siap Beroperasi Lebaran

Sementara itu, Syahweri (39), membawa serta enam anggota keluarganya untuk mudik menggunakan kereta sleeper. Sama dengan Endah, dirinya juga penasaran mencoba kereta dengan fasilitas mewah itu. Ternyata, ia sangat puas dengan isi kereta tersebut. Apalagi, tempat duduknya yang bisa direbahkan dirasa sangat nyaman.

"Bagus ya (keretanya), agak kaget juga," kata Syahweri.

Syahweri mengaku selama ini ia mudik menggunakan moda transportasi udara. Namun, ia belum memastikan apakah mudik tahun berikutnya akan menggunakan pesawat atau kereta sleeper. Yang jelas, untuk kembali ke Jakarta, Syahweri dan keluarga juga akan kembali menggunakan kereta sleeper.

Kenyamanan kereta sleeper juga dirasakan Aditya (22), warga Gambir. Menurut dia, fasilitas yang tersedia cukup bagus dan nyaman mengingat perjalanan yang ditempuh bisa mencapai belasan jam.

Kereta sleeper, kata dia, salah satu inovasi terbaik dari PT KAI karena tidak mrmbuat pemudik kelelahan.

"Fasilitasnya bagus sekali, hampir mirip seperti fasilitas pesawat. Ini baru pertama kali ada di Indonesia," kata Aditya.

Ia juga tak keberatan dengan harga Rp 900.000 untuk harga promo. Menurut dia, uang yang dikeluarkan sepadan dengan fasilitas yang didapat di kereta.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
5 Kebiasaan yang Bisa Diterapkan agar Keuangan Sehat

5 Kebiasaan yang Bisa Diterapkan agar Keuangan Sehat

Spend Smart
Memahami Pajak Investasi Emas

Memahami Pajak Investasi Emas

Whats New
Harga Bawang Merah Mahal, Pemerintah Masifkan Gerakan Pangan Murah di Jakarta

Harga Bawang Merah Mahal, Pemerintah Masifkan Gerakan Pangan Murah di Jakarta

Whats New
Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Whats New
Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com