Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Produksi Semakin Berat, Semen Indonesia Lakukan Efisiensi

Kompas.com - 25/06/2018, 21:09 WIB
Kurniasih Budi

Editor

Sumber KONTAN


JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi pasar semen domestik masih membebani PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).

Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia Agung Wiharto mengakui persaingan industri semen menjadi tantangan tersendiri.

Meski, konsumsi semen selama lima bulan terakhir naik 5,8 persen menjadi 72 juta ton, kapasitas terpasang industri semen mencapai 107 juta ton.

Selain terbebani oleh kelebihan pasokan, kenaikan harga batubara juga membuat industri semen mengalami kenaikan biaya produksi.

(Baca: Harga Batubara Tembus 100 Dollar AS Per Ton)

“Kenaikan harga batu bara juga mempengaruhi karena sebesar 30 persen cost manufacturing adalah untuk membeli bahan baku batubara," kata Agung.

Demi mengakali kondisi ini, SMGR giat melakukan efisiensi dengan membatasi jumlah pabrik yang beroperasi.

"Makanya, kami mulai menghitung, hanya pabrik yang punya efisiensi tinggi yang kami gunakan," kata Agung.

Ia tidak merinci jumlah pabrik yang tak dioperasikan demi efisiensi. Namun, dia memastikan Semen Indonesia terus memangkas ongkos operasional dan biaya pemasaran.

(Baca: Semen Indonesia Dihantui Kelebihan Pasokan)

Bukan hanya itu SMGR juga melakukan efisiensi dalam supply chain. Dalam laporan keuangan SMGR kuartal I-2018, total biaya operasional SMGR turun dari Rp 1,04 triliun menjadi Rp 1,01 triliun.

Agung optimistis, naiknya konsumsi semen masih membawa angin segar bagi industri dan perusahaan.

Meski demikian, efisiensi masih terus dilakukan agar SMGR bisa membukukan kinerja positif pada semester II-2018. (Dian Sari Pertiwi/Wahyu Rahmawati)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Pasar masih kelebihan pasokan, Semen Indonesia efisiensi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Whats New
Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Whats New
Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Whats New
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com