Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Kementan: Harga Pangan Selama Ramadhan dan Lebaran Stabil

Kompas.com - 26/06/2018, 20:22 WIB
Aningtias Jatmika,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ramadhan dan Lebaran 1439 Hijriah telah berakhir. Jika dibandingkan Lebaran dua tahun terakhir, harga bahan pokok pada tahun ini cenderung lebih stabil.

Hal ini tampak dari tidak ada gejolak dari masyarakat yang mengeluhkan bahwa harga pangan melambung dan komoditas susah didapat.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi, menjelaskan, pasokan bahan pangan aman karena Pemerintah telah mengantisipasi dengan menyiapkan berbagai komoditas yang rentan mengalami gejolak.

“Pasokan kami siapkan sejak dua sampai tiga bulan sebelumnya,” ujar Agung, Selasa (26/6/2018).

(Baca: Mentan Pastikan Tak Ada Gejolak Harga Pangan Selama Bulan Ramadhan)

Untuk menjaga kestabilan harga pangan ini, Kementan memiliki instrumen distribusi Toko Tani Indonesia (TTI) yang berperan memasarkan secara langsung produk pertanian dari petani tanpa melewati tengkulak atau pemasok.

Toko Tani Indonesia (TTI) di Jalan Swadaya, Kota Makassar. Sampai dengan 2017 usai, Kementerian Pertanian sudah membangun 3.000 TTI di seluruh Indonesia.Josephus Primus Toko Tani Indonesia (TTI) di Jalan Swadaya, Kota Makassar. Sampai dengan 2017 usai, Kementerian Pertanian sudah membangun 3.000 TTI di seluruh Indonesia.

Harga yang dijual menjadi lebih murah karena rantai pasok yang dilalui sangat sederhana. “Kami memiliki lebih dari 2.000 TTI yang membantu memengaruhi harga di pasar,” ucap Agung.

Pendekatan secara persuasif juga dilakukan. Pemerintah, sejak jauh hari sebelum Ramadhan, telah bertemu dengan para pemangku kepentingan untuk berdialog soal periode kritis tersebut.

(Baca: Melawan Kenaikan Harga Pangan Jelang Lebaran)

Berkaitan dengan hal ini, pengamat pertanian Khudori menilai, memang ada perubahan signifikan dalam harga pangan.

Menurutnya, Pemerintah dapat menjaga situasi sehingga harga tidak terus melambung.

Panen raya cabai keriting di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (12/5/2018). Hasil panen cabai dari Kulon Progo akan dipasok ke Jabodetabek dan Sumatera.Dok. Humas Kementan Panen raya cabai keriting di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (12/5/2018). Hasil panen cabai dari Kulon Progo akan dipasok ke Jabodetabek dan Sumatera.

“Sebenarnya kuncinya ada pada inflasi April dan Mei. Pada dua bulan itu, inflasi tercatat rendah. Jika sebelum Ramadhan inflasi rendah, sekalipun ada kenaikan harga pada Ramadhan, itu tidak akan terlalu signifikan,” jelas Khudori.

Hal ini, katanya, juga tak lepas dari peran Satgas Pangan yang secara tidak langsung membantu membawa perubahan atas lonjakan harga yang biasa terjadi setiap Ramadhan dan Lebaran.

Produksi meningkat

Kelompok tani Berkah Tani memanen bawang daun dan tomat yang ditanam dengan sistem multiple cropping di Desa Tuwel, Tegal, pada Rabu, 30 Mei 2018.Dok. Humas Kementan Kelompok tani Berkah Tani memanen bawang daun dan tomat yang ditanam dengan sistem multiple cropping di Desa Tuwel, Tegal, pada Rabu, 30 Mei 2018.

Kepala Pusat dan Informasi Pertanian Kementerian Pertanian Dr. Ketut Kariyasa menambahkan, stabilnya harga pangan ini juga ditengarai meningkatnya pasokan dari produksi dalam negeri.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com