Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia-China Jajaki Kerja Sama Pengelolaan Limbah Elektronik

Kompas.com - 29/06/2018, 19:54 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA,  KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia dan China tengah menjajaki kerja sama dalam upaya pengelolaan limbah peralatan elektronik (e-waste) dan bahan pencemar organik yang persisten (Persistent Organic Pollutants/POPs).

Kolaborasi kedua negara diharapkan bisa mendukung implementasi peta jalan atau roadmap  Making Indonesia 4.0.

“Salah satu langkah strategis di dalam 10 agenda prioritas roadmap tersebut, yakni mengakomodasi standar-standar keberlanjutan. Di samping itu, industri elektronika merupakan salah satu dari lima sektor prioritas yang dipilih untuk mengimplementasikan revolusi industri 4.0 di Indonesia” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Ngakan Timur Antara dilansir Kontan.co.id pada Jumat (29/6/2018).

Langkah kerja sama tersebut merupakan hasil kunjungan balasan Pemerintah China yang diwakili oleh Direktur Jenderal Kerja Sama Ekonomi Luar Negeri Kementerian Ekologi dan Perlindungan Lingkungan China Chen Liang di Bogor, Rabu lalu.

(Baca: Mengkhawatirkan, Limbah Elektronik Dunia Capai 9 Piramida Giza)

Pada pertemuan tersebut, Ngakan dengan Chen Liang di antaranya sepakat untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman baik secara teknis maupun manajerial, seperti mengenai kerangka hukum dan regulasi pendukung dalam pengelolaan e-waste dan POPs.

“Kegiatan lainnya, mengunjungi industri pengelola Limbah Bahan Beracun Berbahaya (LB3), yaitu PT Teknotama Lingkungan Internusa (TLI) dan PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLi),” ujar Ngakan.

Ngakan pun berharap pertemuan dan kunjungan itu dapat menghasilkan gambaran umum mengenai green supply chain pengelolaan e-waste dan POPs, desain ekologi, dan teknologi pemanfaatan yang komprehensif di Indonesia.

“Pada akhirnya, diharapkan dalam kegiatan ini juga dapat terjalin kerja sama yang intensif dan saling menguntungkan bagi semua pihak,” kata dia.

(Baca: Bakteri Ini Ubah Limbah Elektronik Jadi Tambang Emas Murni)

Berdasarkan studi bersama United Nations University (UNU), The International Telecommunication Union (ITU) dan The International Solid Waste Association (ISWA) yang dituangkan dalam laporan The Global E-Waste Monitor 2017, bahwa pada 2016 silam dihasilkan 44,7 juta metric ton (Mt) e-waste atau 6,1 kg per kapita.

Warga Desa Mijen membuat kerajinan logam dari limbah elektronik di sentra kerajinan logam UMKM Zen Silver di Kabupaten Demak.KOMPAS.com/NAZAR NURDIN Warga Desa Mijen membuat kerajinan logam dari limbah elektronik di sentra kerajinan logam UMKM Zen Silver di Kabupaten Demak.

Dari jumlah tersebut, hanya 20 persen atau 8,9 Mt yang didaur ulang dengan pengelolaan yang benar dan tepat.

“Padahal jika dikelola dengan tepat dan benar melalui pendekatan circular economy, nilai total global e-waste tersebut diperkirakan dapat mencapai 55 miliar Euro. Khusus untuk telepon selular saja, pada 2016, diperkirakan total nilai limbahnya mencapai 9,4 miliar Euro,” kata Ngakan.

Oleh karena itu, dengan semakin meningkatnya permintaan pasar terhadap produk telekomunikasi dan telematika, pengelolaan e-waste dan POPs menjadi sesuatu yang sangat krusial.

(Baca: Kisah Ershad Mengolah Limbah Elektronik Jadi Perhiasan untuk Ekspor)

Di sisi lain, Indonesia tercatat menghasilkan rerata e-waste sebesar 4,9 kilogram per kapita.

Angka tersebut tergolong rendah bila dibandingkan dengan Malaysia yang mencapai 8,8 kilogram per kapita dan Singapura sebanyak 17,9 kilogram per kapita.

“Walaupun demikian, dengan semakin tingginya pertumbuhan kelas menengah di Indonesia dan ledakan bonus demografi usia produktif di beberapa tahun mendatang, tentunya akan ikut mengerek naik angka tersebut, dan pengelolaan e-waste yang tepat dan benar serta penataan regulasi e-waste menjadi hal yang sangat penting,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com