Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Ini Sebut Kenaikan Harga BBM Non-subsidi Berpotensi Dorong Inflasi

Kompas.com - 02/07/2018, 14:13 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA,  KOMPAS.com — Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi oleh PT Pertamina (Persero) pada hari Minggu (1/7/2018) dinilai berpotensi memicu kenaikan harga yang juga berimbas pada inflasi tidak langsung.

Kekhawatiran ini dinilai akan terjadi jika kondisi yang ada sekarang dibiarkan terus-menerus tanpa upaya lebih lanjut dari pemerintah.

"Bukan tidak mungkin akan memicu inflasi dan menyebabkan kenaikan sejumlah harga bahan pokok. Inflasi tidak langsung berupa kenaikan tarif transportasi dan logistik juga akan berdampak pada kenaikan harga barang," kata anggota Komisi VII DPR, Rofi Munawar, melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Senin (2/7/2018).

Ia mencontohkan, peristiwa yang sama sudah terjadi pada Maret 2018. Saat itu, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut ada andil kenaikan harga BBM non-subsidi terhadap inflasi nasional.

(Baca: Pertamina Naikkan Harga Pertamax)

Inflasi Maret tercatat 0,20 persen atau naik 0,03 persen dibanding bulan sebelumnya. Inflasi tersebut terjadi salah satunya didorong kenaikan harga BBM jenis Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo.

Kala itu, imbuh Rofi, harga Pertamax naik Rp 300 per liter dan harga Pertamax Turbo naik Rp 500 per liter sejak Februari. Sementara harga Pertalite baru naik sebesar Rp 200 per liter pada akhir Maret.

"Harga BBM dievaluasi per 3 bulan, saat ini BBM nonsubsidi jenis Pertamax per 1 Juli naik dengan besaran yang signifikan, rata-rata Rp 600 per liter. Bahkan, di sejumlah provinsi kenaikannya hingga Rp 1.000 per liter, seperti di Riau," ujarnya.

(Baca: DPR Sebut Kenaikan Harga BBM Non-Subsidi Menyulitkan Masyarakat)

Dia mendorong agar pemerintah melakukan langkah-langkah pengendalian agar dampak dari kenaikan harga BBM non-subsidi tidak memberatkan masyarakat.

Langkah tersebut juga harus memperhatikan tren perubahan harga minyak dunia yang semakin tidak pasti dalam beberapa hari terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Top Up Saldo GoPay Lewat BCA

Cara Top Up Saldo GoPay Lewat BCA

Work Smart
Pentingnya Penguatan Petani untuk Swasembada Gula

Pentingnya Penguatan Petani untuk Swasembada Gula

Whats New
KPPU Dorong Pemerintahan Prabowo-Gibran Alihkan Subsidi LPG ke Pembangunan Jargas Kota

KPPU Dorong Pemerintahan Prabowo-Gibran Alihkan Subsidi LPG ke Pembangunan Jargas Kota

Whats New
BSI Buka Layanan 'Weekend Banking' di 540 Kantor Cabang Selama Juli 2024

BSI Buka Layanan "Weekend Banking" di 540 Kantor Cabang Selama Juli 2024

Whats New
 425.000 Tiket Kereta Api Telah Terjual Selama Libur Sekolah, Ini Rute Favoritnya

425.000 Tiket Kereta Api Telah Terjual Selama Libur Sekolah, Ini Rute Favoritnya

Whats New
Blibli Hadirkan Super Sale 7.7, Ada Diskon hingga 90 Persen

Blibli Hadirkan Super Sale 7.7, Ada Diskon hingga 90 Persen

Spend Smart
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 70

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 70

Whats New
Unggah Poster Korupsi Adalah Maut, Kementan Ungkap Alasannya

Unggah Poster Korupsi Adalah Maut, Kementan Ungkap Alasannya

Whats New
PUPR Targetkan Pemasangan Bilah Garuda Kantor Presiden di IKN Rampung Pekan Depan

PUPR Targetkan Pemasangan Bilah Garuda Kantor Presiden di IKN Rampung Pekan Depan

Whats New
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 14 Juli 2024, 'Fresh Graduate' Bisa Daftar

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 14 Juli 2024, "Fresh Graduate" Bisa Daftar

Work Smart
Waspada Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai, Kenali Modusnya

Waspada Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai, Kenali Modusnya

Whats New
China Dianggap jadi Mitra Terpenting Indonesia, Luhut: Kami Ingin Memastikan Hubungan Baik Terus Saling Percaya..

China Dianggap jadi Mitra Terpenting Indonesia, Luhut: Kami Ingin Memastikan Hubungan Baik Terus Saling Percaya..

Whats New
Bidik Pasar Sumatera Selatan, Supertex Tawarkan Ragam Kain bagi Pencinta Tekstil

Bidik Pasar Sumatera Selatan, Supertex Tawarkan Ragam Kain bagi Pencinta Tekstil

Rilis
Pembangunan Runway Bandara VVIP IKN Baru 60 Persen, PUPR Lakukan Modifikasi Cuaca

Pembangunan Runway Bandara VVIP IKN Baru 60 Persen, PUPR Lakukan Modifikasi Cuaca

Whats New
Influencer yang Gagal Kelola Dana Rp 71 Miliar Diminta Hentikan Kegiatan dan Kembalikan Dana Investor

Influencer yang Gagal Kelola Dana Rp 71 Miliar Diminta Hentikan Kegiatan dan Kembalikan Dana Investor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com