Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Akan Evaluasi Kelayakan Kapal Penyeberangan di Daerah

Kompas.com - 04/07/2018, 20:43 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi


MAKASSAR, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, kecelakaan kapal di perairan Kepulauan Selayar dan Danau Toba menjadi dasar evaluasi kelayakan kapal penyeberangan.

Dalam dua kejadian itu, diduga kapal tidak dalam kondisi baik dan adanya kapasitas berlebih.

"Setelah evaluasi, dilakukan ramp check atas kapal sarana perhubungan. Akan dicek mana kapal yang bisa beroperasi, mana yang tidak," ujar Budi saat ditemui di Pantai Pabadilang, Kepulauan Selayar, Rabu (4/7/2018).

Proses evaluasi menunggu penelusuran KNKT. Nantinya hasil penelusuran KNKT itu akan menjadi dasar evaluasi sistematis dan akan dikeluarkan rekomendasi oleh Kementerian Perhubungan.

Baca juga: Bawa Ratusan Penumpang, Kapal Feri Tenggelam di Perairan Selayar

 

Ia menambahkan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait penyeberangan melalui perairan.

"Apa yang sudah kita lakukan di Danau Toba bisa jadi satu format untuk Selayar," kata dia.

Budi menegaskan, sebelumnyanya telah menyampaikan kepada petugas syahbandar untuk memastikan keamanan penyeberangam dengan kapal.

Terutama di daerah-daerah yang rawan kejadian kapasitas berlebih karena kurangnya ketersediaan kapal penyeberangan.

Baca juga: Menhub: Kapal Feri KM Lestari Maju Bawa Penumpang Melebihi Manifes

Secara khusus, kata dia, peringatan agar mengawasi potensi tersebut sudah disampaikan sejak jauh-jauh hari.

"Apa yang kita berikan kepada mereka sebenarnya adalah rule, standar yang harus dilakukan," kata Budi.

Secara mikro, kata Budi, setiap Syahbandar wajib meneliti apakah kapal tersebut layak fungsi yang ditandai dengan rekomendasi instansi berwenang.

Selain itu, wajib juga dilakukan pengecekan secara berkala. Setelah dinyatakan berfungsi baik, maka harus mendaftarkan semua penumpang di manifes.

Baca juga: Uang Rp 30 Miliar yang Tenggelam Bersama Kapal Feri Ditemukan Utuh

Jumlahnya pun tidak boleh melampaui rekomendasi yang telah ditetapkan untuk kapal itu.

Selain itu, semua kapal juga harus dilengkapi life jacket yang jumlahnya harus sesuai dengan jumlah penumpang.

"Baru kapal bisa diberangkatkan ditandai SPB (surat persetujuan berlayar). Mereka baru lengkap sebagai kapal penyeberangan," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com