Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanselir Jerman: Tarif Impor Otomotif Oleh AS Dapat Picu Perang Dagang

Kompas.com - 05/07/2018, 08:44 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNN Money

LONDON, KOMPAS.com - Kanselir Jerman Angela Merkel telah memperingatkan Presiden Trump akan konsekuensi perang dagang bila pihaknya tetap kukuh untuk menerapkan tarif baru terhadap impor produk otomotif.

"Kita sekarang memiliki tarif untuk almunium dan baja, dan kita sudah berdiskusi kondisi saat ini jauh lebih serius," ujar Merkel, Rabu (4/7/2018) waktu setempat.

"Kondisi ini akan memunculkan konsekuensi koflik perdagangan - saya tidak akan menggunakan istilah yang lebih jauh. Setiap usaha yg kita lakukan untuk menghindari konflik akan sangat bernilai sehingga tidak berubah menjadi sebuah perang," lanjut dia.

Presiden Donald Trump telah mengancam akan memberlakukan tarif sebesar 20 persen untuk semua produk otomotif mulai dari suku cadang hingga mobil dari Uni Eropa. Sebab, Uni Eropa dinilai tidak memiliki niatan untuk melonggarkan aturan-aturan perdagangan di wilayah mereka.

Dengan menerapkan tarif untuk mobil akan meningkatkan risiko konflik di antara kedua wilayah Eropa dan rekan dagang terbesarnya. Setiap tahunnya, nilai perdagangan antara AS dan UE baik berupa barang ataupun jasa dapat bernilai lebih dari 1,2 triliun dollar AS.

Uni Eropa sebelumnya sempat mengeluarkan pernyataan pada awal minggu ini, bahwa mereka dan sekutu sesama rekan dagang AS dapat membuat tarif untuk produk AS senilai 300 miliar dollar AS. Ini dilakukan jika AS tetap memaksakan untuk menerapkan tarif impor produk otomotif dari seluruh dunia.

Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menilai, ketidakpastian yang disebabkan oleh kondisi perdagangan mengancam kondisi perekonomian global yang sedang dalam masa pemulihan. Dalam laporannya, WTO menyebutkan, terdapat peningkatan umlah pengetatan aturan dagang oleh negara-enagara anggota G20 dalam waktu 7 bulan hingga Mei 2018.

"Ketegangan dan tindakan saling balas yang terus mengalami eskaliasi akan mengancam pertumbuhan dan pemulihan di seluruh dunia," ujar pemimpin WTO Roberto Azevdeo.

"Saya meminta pemimpin-pemimpin G20 untuk menahan diri dalam melakukan langkah-langkah baru dan segera sehingga dapat menurunkan risiko kondisi ini," ujar dia.

Pada bulan Mei, pemerintah AS melakukan investigasi untuk produk otomotif impor seperti SUV, truk, dan suku cadang yang juga dikenal dengan Section 232. Pedekatan investigasi ini serupa dengan proses yang dilakukan oleh pemerintah Trump sebelum mereka menerapkan tarif untuk baja dan alumunium.

Di sisi lain, Jerman mengatakan, dengan diterapkannya tarif untuk produk otomotif dapatt mengancam 120.000 tenaga kerja lantaran terdapat 300 pabrik dan perusahaan otomotif Jerman di AS.

Dibanding memaksa untuk menerapkan tarif, Merken menila AS seharusnya justru bekerja sama untuk dapat memunculkan solusi multilateral terkait keluhan mereka.

"Jerman akan melakukan segala sesuatu untuk mencegah situasi ini semakin memburuk," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN Money
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com