Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Dagang Diyakini Tak Berimbas Besar ke Industri Otomotif

Kompas.com - 10/07/2018, 20:39 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah optimistis perang dagang tak akan berpengaruh besar ke industri otomotif Indonesia.

"Mungkin (perang dagang) pengaruhnya relatif kecil ke (industri) otomotif," ujar Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian Harjanto di Kantor PLN Pusat, Jakarta, Selasa (10/7/2018).

Harjanto menambahkan, tujuan ekspor komponen otomotif Indonesia bukan ke Amerika Serikat.

Atas dasar itulah, dia menilai dampak perang dagang akan relatif kecil ke industri otomotif Indonesia.

Baca juga: Industri Otomotif Indonesia Waspadai Dampak Perang Dagang

"Ekspor kita kan banyak ke negara Afrika, Timur Tengah untuk komponen parts dan sebagainya. Mungkin ke Amerika ada, tapi mesin-mesin listrik. Nah kalau yang saya tahu itu otomotif ke Timur Tengah dan negara Amerika Latin," kata Harjanto.

Pengkajian ulang kelayakan Indonesia sebagai penerima manfaat Generalized System of Preference (GSP) oleh Amerika Serikat diprediksi berpengaruh pada ekspor Indonesia.

Sebelumnya, diberitakan bahwa Donald Trump mengancam bakal mengenakan tarif ke-124 pada produk asal Indonesia menyusul defisit yang terjadi pada AS dalam hubungan dagang dengan Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menegaskan bakal mengambil tindakan jika Trump tetap bersikukuh dengan ancamannya itu.

Baca juga: Agar Perang Dagang Tak Ganggu Ekspor Indonesia, Ini Antisipasinya

"Tetapi, kalau kita dapat tekanan, maka hal itu (perang dagang) bisa kita lakukan. Sama halnya dengan AS dan China. Imbasnya akan berdampak di seluruh dunia," ujar dia.

Adapun peringatan perang dagang dari Trump itu pertama kali diungkapkan oleh Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi saat acara halal bihalal di kantor Apindo, Kamis (5/7/2018) malam.

"Dia (Trump) sudah kasih kita warning bahwa ekspor kita lebih banyak pada dia dan kita harus bicara pada dia mengenai beberapa aturan-aturan di mana dia memiliki special tarif placement yang dia mau cabut. Itu terutama di bidang tekstil dan lain-lain," kata Sofjan di hadapan pengurus Apindo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com