Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Perlu Terobosan Atasi Ketimpangan Daerah

Kompas.com - 11/07/2018, 08:14 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com -  Pemerintah mesti mencari terobosan untuk mengatasi kesenjangan antar-daerah di Indonesia.

Oleh karenanya, pemerintah menggelar Indonesia Development Forum demi membangun Indonesia dari pinggiran.

"Dengan tema ini kita fokus memperkecil kesenjangan pembangunan di daerah. Saya yakin beberapa mitra pembangunan di ruangan ini punya perhatian dan dukungan terhadap agenda pemerintah ini," ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (10/7/2018).

Selama dua dekade terakhir, pertumbuhan ekonomi selama terkonsentrasi di Jawa yang berkontribusi hampir 58 persen untuk PDB.

Baca juga: Wapres Kalla Akui Sulit Mengatasi Ketimpangan di Indonesia

Di sisi lain, pembangunan sosial ekonomi di luar jawa mengalami ketertinggalan seperti tingkat kemiskinan dan indeks pengelolaan manusia. Padahal, sumber daya alamnya sangat kaya.

"Upaya mengatasi kesenjangan itu masih perlu perbaikan. Maka perlu solusi cerdas," kata Bambang.

IDF, lanjut Bambang, akan mempertemukan berbagai stakeholder terkait mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, akademisi, pelaku bisnis, hingga masyarakat sipil yang akan bertukar pikiran untuk memberi solusi terkait persoalan ketimpangan.

"Saling bertukar gagasan dan pengalaman untuk memberi solusi konkrit yang berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan fakta," kata Bambang.

Baca juga: Ini PR Kepala Daerah Terpilih untuk Atasi Ketimpangan di Daerah

Adapun output IDF tahun ini akan menjadi isu strategis yang bermanfaat untuk perumusan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2020-2024.

"Seluruh gagasan ini akan menjadi masukan berharga bagi pemerintah dalam konsep penyusunan kebijakan untuk mengatasi ketimpangan antar-wilayah, terutama dalam perumusan RPJMN," kata Bambang.

Adapun tujuh sub-tema yang akan dielaborasi dalam IDF kali ini yaitu pengembangan pusat pertumbuhan, upaya mengurangi kesenjangan daerah tertinggal dan perbatasan, perbaikan pelayanan dasar, pemanfaatan potensi ekonomi digital untuk dorong pembangunan daerah, penguatan konektivitas Indonesia sebagai negara kepulauan, inovasi dalam tata kelola pemerintah daerah, serta mengoptimalkan sumber pendanaan pembangunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com