Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Go-Jek dan Solidiance Uji Coba Motor Listrik

Kompas.com - 11/07/2018, 18:58 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Solidiance Indonesia bekerjasama dengan Go-jek dalam rangka uji kelaikan kendaraan listrik di area Jakarta. Uji coba ini dilakukan untuk mangetahui apakah motor Iistrik bisa menjadi transportasi utama masyarakat di masa depan.

Associate Partner and Country Head Solidiance Indonesia, Gervasius Samosir mengatakan, uji coba ini akan dilaksanakan pada bulan Juli dan melibatkan driver Go-Jek yang beroperasi di wilayah Jabodetabek.

Tujuan utama uji coba ini untuk mengukur efisiensi biaya motor listrik dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil.

"Ada dua alasan mengapa Indonesia perlu beralih ke kendaraan listrik. Pertama, sektor transportasi Indonesia adalah salah satu kontributor utama karbon dioksida yang tinggi dan sepeda motor adalah penyebab utamannya. Kedua, bahan bakar fosil secara perlahan semakin menipis dan dianggap tidak sustainable sebagai sumber energi masa depan," ujar Gervasius di Jakarta, Rabu (11/7/2018).

Gervasius menilai urgensi untuk melakukan perubahan ini harus dimulai sekarang jika masyarakat Indonesia ingin melihat generasi masa depan dapat hidup sehat.

"Populasi sepeda motor di Indonesia adalah yang tertinggi di Asia Tenggara mencapai sekitar 105 juta pada akhir tahun 2017. Dengan adanya layanan transportasi online yang menawarkan transportasi cepat dan terjangkau, kedua pihak ingin memperkenalkan cara baru yang ramah Iingkungan kepada konsumen," ucap dia.

Sementara itu, Head of Research Go-Jek lndonesia, Ramda Yanurzha menambahkan, pihaknya percaya bahwa uji coba motor listrik ini merupakan salah satu cara inovatif untuk meningkatkan pendapatan para mitra pengemudi melalui penggunaan kendaraan yang Iebih hemat energi.

"Misi kami adalah memberikan dampak sosial positif kepada Indonesia serta membantu meningkatkan taraf hidup mitra kami melalui inovasi dan teknologi. Dengan memanfaatkan teknologi untuk membantu jutaan masyatakat Indonesia tiap harinya dan terus berinovasi, kami bisa menjadi pemimpin pasar di Indonesia. Kami sangat antusias berpatisipasi dalam Uji coba dengan Solidiance ini dan melihat apa hasil dari inovasi ini," kata Ramda.

Indonesia telah bergantung pada bahan bakar fosil selama bertahun-tahun dan sebagian besar kendaraan menggunakan bahan bakar yang telah menyebabkan masalah Iingkungan terutama emisi karbon dioksida yang tinggi.

Dengan adanya pengenalan tentang kandaraan Iistrik, diharapkan dapat mengurangi polusi dan ketergantungan minimum pada sumber energi berbasis fosil yang akan terlihat sebagai solusi yang memungkinkan dan realistis.

Menurut riset terbaru dari Solidiance, pasar kendaraan listrik di Indonesia diproyeksikan akan terus tumbuh meskipun saat ini masih dalam tahap pertumbuhan awal. Saat ini, tingkat penetrasi kendaraan motor listrik di Indonesia baru mencapai 0,14 persen, jauh dari sasaran pemerintah yang mempunyai target sebanyak 2,1 juta motor listrik pada 2025.

Untuk memungkinkan adopsi dan penggunaan yang lebih luas di masa depan, sangat penting bagi pemerintah untuk membuat peraturan yang jelas mendukung dan meningkatkan infrastruktur yang ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com