Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Usulkan Iuran Minyak Goreng Diturunkan untuk Genjot Ekspor

Kompas.com - 13/07/2018, 13:33 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengusulkan agar pungutan bagi pelaku usaha kelapa sawit yang mengekspor minyak goreng dapat diturunkan.

Pungutan itu dilaksanakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP) selaku lembaga non-eselon yang bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan dan Sekretaris Jenderal.

"Terkait dengan mendorong ekspor, tadi kami minta review ekspor minyak goreng itu iuran BPDP-nya diturunkan, sehingga ekspornya bisa meningkat," kata Airlangga usai rapat koordinasi peningkatan ekspor di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat (13/7/2018).

Airlangga menilai, pungutan terhadap ekspor minyak goreng perlu diturunkan karena sama-sama merupakan produksi hilir. Dia turut mencontohkan beberapa produk turunan lain yang merupakan produksi hilir dan selama ini tidak dikenai pungutan oleh BPDP.

"Proses hilir itu ada minyak goreng, produk turunan lain, ada juga fatty alkohol dan yang lain. Kalau fatty alkohol dan yang lain enggak kena (pungutan), tentu minyak goreng yang termasuk produk hilir, selayaknya juga agar ekspornya meningkat," tutur Airlangga.

Ketentuan mengenai pungutan terhadap pelaku usaha sawit merupakan pelaksanaan peraturan yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2015 tentang Penghimpunan dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit.

Perpres 61/2015 itu diterbitkan guna menjamin pengembangan perkebunan kelapa sawit secara berkelanjutan.

Adapun dana dari pelaku usaha perkebunan kelapa sawit itu meliputi pungutan atas ekspor komoditas perkebunan kelapa sawit dan atau turunannya. Pungutan tersebut wajib dibayar pelaku usaha yang melakukan ekspor serta pelaku usaha industri dengan bahan baku hasil perkebunan kelapa sawit serta eksportir komoditas tersebut berikut turunannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com