Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Pajak Merupakan Tulang Punggung Negara

Kompas.com - 14/07/2018, 21:12 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pentingnya pajak untuk mendukung perekonomian negara.

Dirinya mencontohkan negara sebagai tubuh manusia sementara pajak merupakan tulang punggung yang memiliki fungsi vital, tidak hanya dalam menopang tubuh untuk tetap berdiri tegak, tetapi juga tempat melekatnya syaraf-syaraf vital yang membuat manusia dapat beraktivitas secara normal.

Sehingga, menjadi penting untuk berbagai pihak yang terlibat dalam aktivitas perpajakan, yaitu institusi perpajakan untuk menjalankan fungsinya dengan baik, sementara wajib pajak untuk melaksanakan kewajibannya secara tertib.

"Jika kita tidak mampu menjaga dan memelihara tulang punggung kita dengan baik, tulang punggung tersebut menjadi rapuh dan bongkok, yang lambat laun berakibat pada kelumpuhan di seluruh tubuh," jelas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini dalam pidatonya ketika menjadi inspektur upacara perayaan Hari Pajak di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen) Pajak, Sabtu (14/7/2018.

Sri Mulyani melanjutkan, kegagalan dalam mengoptimalkan penerimaan pajak dapat berakibat pada sendi-sendi aktivitas kehidupan bernegara dan menghambat pencapaian cita-cita menuju masyarakat adil, makmur, dan sejahtera. Sebab, pajak memiliki fungsi yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan negara

"Oleh karena itu, anda yang bekerja di Ditjen Pajak tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa anda mengemban amanah yang sangat penting bagi republik ini," ujar dia

Dia menuturkan, penerimaan perpajakan berkontribusi sekitar 83 persen dari total pendapatan negara.

Angka yang besar ini, ujar Sri Mulyani, akan berpengaruh terhadap keberlanjutan program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan, serta mengurangi pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com