Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rhenald Kasali: "Shifting" Bukan Cuma dari "Offline" ke "Online"

Kompas.com - 21/07/2018, 19:16 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Rhenald Kasali, membagi pandangan dan temuannya mengenai shifting atau pergeseran yang menghebohkan para pelaku usaha dalam beberapa tahun terakhir.

Bila kebanyakan orang berpikir shifting terjadi dari offline ke online atau kegiatan usaha secara fisik ke digital, Rhenald menyebut itu sebagian kecilnya saja.

"Keliru mereduksi makna shifting sebagai perpindahan belanja dari dunia riil ke dunia online. Shifting seperti itu sudah pasti walaupun selalu disangkal pelaku-pelaku usaha lama yang terimbas," kata Rhenald saat acara peluncuran buku terbarunya "The Great Shifting" di Rumah Perubahan, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (21/7/2018).

Rhenald memaknai shifting lebih luas sebagai dampak dari disrupsi teknologi yang memunculkan cara-cara baru, tidak hanya dalam menjalankan usaha, tetapi utamanya dalam mengubah interaksi manusia.

Baca juga: Terapkan Implementasi Industri 4.0, Kapasitas SDM Mutlak Ditingkatkan

Dia mencermati, shifting sudah terjadi di berbagai sektor usaha, di antaranya dalam bidang konsumsi, industri pelayanan kesehatan, keuangan dan perbankan, hiburan, esteem economy, asuransi, pendidikan, pariwisata, mainan, sampai kebudayaan.

Terhadap kondisi shifting yang marak, jika tidak memanfaatkan momentum ini dengan baik, Rhenald khawatir pelaku usaha akan terpapar dampak buruknya.

Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Rhenald Kasali saat meluncurkan buku terbarunya berjudul The Great Shifting di Rumah Perubahan, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (21/7/2018).KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Rhenald Kasali saat meluncurkan buku terbarunya berjudul The Great Shifting di Rumah Perubahan, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (21/7/2018).

Dampak yang dimaksud adalah ketinggalan oleh wirausaha-wirausaha baru yang muda dan aktif mengeksplorasi disrupsi ini.

"Sejumlah produk akan menjadi barang inferior, dan ini menunjukkan kegagalan para CEO dalam membaca shifting dan terperangkap dalam "a blame trap" karena terlalu percaya pada pernyataan pelemahan daya beli," tutur Rhenald.

Baca juga: Industri Utama Disiapkan untuk Revolusi Industri 4.0

Melalui buku terbarunya, Rhenald menjelaskan bagaimana disrupsi teknologi terjadi dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

Secara spesifik, Rhenald juga membahas dampak disrupsi teknologi yang mengakibatkan shifting ke berbagai sektor bisnis dan kondisinya di Indonesia saat ini berikut tantangan di masa mendatang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Jajaki Perluasan Penggunaan QRIS di Jepang hingga Arab Saudi

BI Jajaki Perluasan Penggunaan QRIS di Jepang hingga Arab Saudi

Whats New
Di Mana Sri Mulyani Menyimpan Semua Uang APBN?

Di Mana Sri Mulyani Menyimpan Semua Uang APBN?

Whats New
Mengenal Timor, Mobil Nasional Tommy Soeharto yang Tersangkut BLBI

Mengenal Timor, Mobil Nasional Tommy Soeharto yang Tersangkut BLBI

Whats New
BSI Dapat Lisensi Operasional di Dubai, Erick Thohir: Perkuat Bisnis di Timur Tengah

BSI Dapat Lisensi Operasional di Dubai, Erick Thohir: Perkuat Bisnis di Timur Tengah

Whats New
Gubernur BI Sebut QRIS Bawa Indonesia Selamat dari Krisis

Gubernur BI Sebut QRIS Bawa Indonesia Selamat dari Krisis

Whats New
Rayakan Ulang Tahun, TOTO Indonesia Komitmen pada Penyelesaian Problem Sanitasi Tanah Air

Rayakan Ulang Tahun, TOTO Indonesia Komitmen pada Penyelesaian Problem Sanitasi Tanah Air

Whats New
Sambil Terisak, Menteri Basuki Minta Tukin Pegawainya Naik Jadi 100 Persen

Sambil Terisak, Menteri Basuki Minta Tukin Pegawainya Naik Jadi 100 Persen

Whats New
Kondisi Politik dan Moneter Global Akan Pengaruhi Ekonomi Indonesia 2024

Kondisi Politik dan Moneter Global Akan Pengaruhi Ekonomi Indonesia 2024

Whats New
Mercer Marsh Benefits: Peningkatan Kesejahteraan Karyawan dan Keberlangsungan Bisnis Bisa Berjalan Beriringan

Mercer Marsh Benefits: Peningkatan Kesejahteraan Karyawan dan Keberlangsungan Bisnis Bisa Berjalan Beriringan

BrandzView
Soal Transformasi Digital Sektor Jasa Keuangan, Bos OJK: Berkah atau Kutukan?

Soal Transformasi Digital Sektor Jasa Keuangan, Bos OJK: Berkah atau Kutukan?

Whats New
Human Plus Institute Gelar Indonesia Business Summit 2023

Human Plus Institute Gelar Indonesia Business Summit 2023

Whats New
TikTok Shop Bakal Gabung ke GoTo, Anggota Komisi VI Ingatkan Perlindungan Data Konsumen

TikTok Shop Bakal Gabung ke GoTo, Anggota Komisi VI Ingatkan Perlindungan Data Konsumen

Whats New
Kerugian Kejahatan Siber Tembus 8 Triliun Dollar AS pada 2023

Kerugian Kejahatan Siber Tembus 8 Triliun Dollar AS pada 2023

Whats New
Klaim Asuransi Kesehatan Melonjak, Pengamat: Masih Terpengaruh Pandemi Covid-19

Klaim Asuransi Kesehatan Melonjak, Pengamat: Masih Terpengaruh Pandemi Covid-19

Whats New
IHSG Ditutup Menguat, Sentuh Level 7.080

IHSG Ditutup Menguat, Sentuh Level 7.080

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com