Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fundamental Ekonomi Indonesia Dinilai Kuat

Kompas.com - 25/07/2018, 06:21 WIB
Kurniasih Budi

Editor

Sumber KONTAN

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang kuat.

Kontan.co.id melansir pada Selasa (24/7/2018), tekanan pada pasar keuangan yang terjadi akhir-akhir ini hanya merupakan fenomena temporer sebagai akibat dari rebalancing portofolio dari global investor.

Pernyataan tersebut disampaikan Wimboh saat menjadi pembicara dalam “Investor Update 2018 Forum” yang diselenggarakan “TheCityUK” lembaga yang merepresentasikan industri keuangan di Britania Raya dan Accenture, bertempat di London, Inggris, Senin (23/7).

Dalam forum yang diikuti sejumlah investor dan industri keuangan yang berbasis di Britania Raya itu, Wimboh Santoso menyampaikan OJK bersama dengan Bank Indonesia (BI) dan pemerintah telah berkoordinasi untuk mengambil berbagai kebijakan dalam koridor kewenangan masing-masing untuk meredam gejolak ini.

Baca juga: KEIN: Pasar Melihat Adanya Pelemahan Data Fundamental Ekonomi Indonesia

Dalam forum itu, industri keuangan yang berbasis di Britania Raya juga memiliki keyakinan yang sama bahwa Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang baik dan akan mampu menghadapi gejolak di pasar keuangan yang bersifat jangka pendek ini.

Wimboh juga menyampaikan agenda prioritas OJK dalam mendukung program strategis pemerintah dalam pembangunan infrastruktur di berbagai daerah dengan berbagai inisiatif pengembangan di pasar modal.  

“Pembangunan infrastruktur menjadi agenda prioritas utama bagi Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi pengangguran, meningkatkan konektivitas, dan memicu kegiatan ekonomi di daerah sekitarnya,” kata dia.

Pemerintah Indonesia juga terus menerapkan reformasi struktural dengan mengalihkan subsidi bahan bakar ke pembangunan infrastruktur dan program jaminan sosial.

Baca juga: Jokowi Sebut Pembangunan Infrastruktur Amanah Konstitusi

OJK menjelaskan, untuk mendukung pembiayaan pembangunan infrastruktur ini, pengembangan pasar modal menjadi penting sebagai penyedia alternatif pembiayaan jangka panjang.

Selain itu, beberapa alternatif program pembiayaan yang didorong OJK. Diantaranya, pertama, mengembangkan variabilitas instrumen pembiayaan pasar modal seperti sekuritisasi, obligasi perpetual, greenbonds, obligasi daerah, dan blended finance.

Kedua, menyederhanakan proses penerbitan di pasar modal dan menerapkan beberapa kebijakan yang mendukung seperti pengembangan instrumen dan pasar hedging dan juga berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan terkait insentif pajak bagi produk pasar modal.

Baca juga: Izin Usaha Lewat OSS, Investor Bisa Dapat Kepastian Insentif

Ketiga, memperluas basis investor domestik. Serta, memperkuat peran lembaga keuangan non-bank dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur termasuk di dalamnya melalui pasar modal.

Wimboh juga turut mengundang Investor di Britania Raya untuk lebih dekat dengan Indonesia, karena Indonesia memiliki banyak outlet bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia dengan fundamental ekonomi yang solid, keuntungan yang lebih baik dan risiko yang terkendali. (Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang/Komarul Hidayat)


Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: OJK: Gejolak pasar keuangan hanya temporer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com