Fini mencontohkan, di Jawa Tengah harga daging ayam pada Senin (23/7/2018), berkisar Rp 35.000 per kilogram, turun sebesar 2,23 persen dari hari sebelumnya, yakni Rp 35.800 per kilogram.
Sementara, harga ayam ras hidup di tingkat produsen juga sudah normal Rp 23.000 per kilogram.
Di Jawa Timur harga daging ayam ras juga turun 0,11 persen dari Rp 35.940 per kilogram menjadi Rp 35.900 per kilogram.
Sementara itu, harga daging ayam di Lampung hanya berkisar Rp 34.000 per kilogram dan bahkan di Sumatera Barat hanya Rp 29.600 per kilogram.
Kemudian, harga daging ayam di DKI Jakarta masih sekitar Rp 36.000-37.000 per kilogram. Namun demikian, dengan pasokan yang cukup, diyakini dalam beberapa hari harga daging ayam akan semakin stabil.
Produksi daging ayam juga tidak akan terganggu karena masalah ketersediaan pakan. Mengingat produksi jagung dalam negeri tahun ini diperkirakan lebih banyak dibandingkan tahun lalu.
"Produksi jagung tahun ini bisa mencapai 29,5 juta ton. Meningkat dari tahun 2017 sebanyak 28,9 juta ton sehingga tidak ada kekhawatiran akan kurangnya pasokan jagung dalam negeri sebagai bahan baku utama dalam pembuatan pakan, bahkan berlebih,” tambah Fini.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman juga menyampaikan kemajuan pesat budi daya ayam potong Indonesia. Hasil tersebut dibuktikan dengan adanya ekspor produk unggas ke negara Jepang dan Timor Leste.
Dengan adanya ekspor tersebut, Kementan berharap produk unggas Indonesia bisa bersaing dan diekspor ke pasar internasional lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.