JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mencanangkan program pemberian kacamata selam bagi anak-anak yang tinggal di kawasan pesisir atau daerah yang punya potensi wisata bahari.
Penjelasan soal program ini disampaikan Susi melalui sebuah video yang diunggah di akun resmi Twitter Kementerian Kelautan dan Perikanan, @KKPgoid, dan kanal Youtube kementerian di KKP News.
Di video itu, Susi menjelaskan latar belakang program ini.
Selama ini, anak-anak hanya menyaksikan wisatawan mengenakan kacamata, bermain-main di perairan sekitar tempat tinggal mereka, tanpa pernah tahu keindahan apa yang ada di bawah sana.
Anak-anak ini tidak memiliki kacamata selam sehingga mereka tidak bisa melihat keindahan dan kekayaan di perairan tempat mereka berdiam.
Susi mengatakan, anak-anak pesisir ini sudah biasa berenang di lautan, tetapi mereka tidak bisa melihat dengan jelas dan mudah apa saja yang ada di bawah sana.
“Dan kita selalu bilang ke mereka, ‘Hai kawan-kawan, kalian harus menjaga lautan, terumbu karang, dan semuanya yang sangat indah di bawah air’. Mereka hanya terbelalak tanpa mengerti mengapa kita berkata seperti itu,” ujar Susi.
Hal ini memunculkan kegelisahan dan menggerakkan dirinya untuk segera merealisasikan pemberian kacamata selam bagi anak-anak di daerah pesisir.
Susi akan mewujudkan rencana ini dalam jangka panjang. Anak-anak harus mengerti mengapa mereka harus menjaga karang, ikan, kebersihan, dan semua ekosistem laut yang ada di sekitar mereka.
“Saya sadar pada saat itu, bagaimana kita bisa meminta dan mendorong mereka untuk menjaga keindahan dunia bawah laut, jika mereka sendiri bahkan tidak tau keindahan apa yang ada di bawah sana,” ujar dia.
Susi berjanji, ia akan segera merealisasikan program itu dan memberikan kacamata-kacamata selam kepada anak-anak di daerah-daerah potensial bahari.
“Ketika saya kembali ke Banggai dan memberikan anak-anak di sana kacamata selam, mereka berenang dan semuanya terpana dengan jernihnya air, dan cantiknya terumbu karang di bawah laut, mereka terkagum-kagum,” kata Susi.
Susi melanjutkan, hal serupa juga akan terjadi pada anak-anak di daerah Biak, Fakfak, Papua Barat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.