Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Sinyal Uni Eropa dan AS Tak Jadi Perang Dagang, Wall Street Naik Tajam

Kompas.com - 26/07/2018, 05:48 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Indeks saham-saham Wall Street, pasar saham Amerika Serikat, terkerek cukup tajam pada penutupan perdagangan Rabu (25/7/2018) selepas Presiden Donald Trump dilaporkan telah memperoleh konsesi dari Uni Eropa untuk menghindari perang dagang.

Optimisme ini mendongkrak Dow Jones Industrial Avarage 172,16 poin menjadi 25.414,10 setelah sempat anjlok lebih dari 100 poin pada sesi awal. Sementara Nasdaq Composite naik 1,2 persen dan menyentuh rekor tertinggo 7.932,24 seiring dengan induk Perusahaan Google, Alphabet, Facebook, dan Amazon seluruhnya menlonjak. Adapun S&P 500 naik 0,9 persen menjadi 2.846,07.

Dikutip melalui CNBC, Dow Jones melaporkan, Uni Eropa telah sepakat untuk mengimpor lebih banyak kedelai dari AS. Dow Jones pun mengatakan pula UE akan mengurangi tarif bea masuk untuk produk-produk industri.

Saham Caterpillar pun melonjak 1,8 persen lebih tinggi seiring dengan laporan tersebut. Saham Ford juga rebound setelah sempat turun hingga 4 persen pada sesi perdagangan awal.

Laporan-laporan tersebut muncul selepas Presiden Komisi Eropa Jean Claude Juncker bertemu dengan Presiden Trump untuk berdiskusi mengenai isu perdagangan. Beberapa bulan belakangan ini, ketegangan perdagangan antara AS dan UE sempat mengetat.

Pada bulan Juni lalu, AS sempat mengancam UE untuk memberlakukan tarif impor mobil. Hal ini ditanggapi oleh Komisioner Perdagangan UE Cecilia Malmstrom yang mengatakan, jika AS benar-benar mengimplementasikan bea masuk ini, akan sangat tidak menguntungkan, dan pihak UE pun telah memperhitungkah langkah-langkah balasan.

Bursa juga mengalami peningkatan dari posisi terendahnya setelah kelompok bipartisan senator mengumukan peraturan yang berpotensi menunda pengenaan tarif yang dilakukan oleh pemerintah Trump.

Dalam peraturan tersebut disebutkan, Komisi Perdagangan Internasional (ITC) untuk melakukan studi komprehensif terkait kesehatan dan vitalitas industri sebelum dapat memberlakukan tarif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com