Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UMKM Keberatan dengan Mahalnya Harga Sewa Stand di Asian Games

Kompas.com - 02/08/2018, 14:30 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi UMKM Indonesia menganggap respon industri UMKM terhadap Asian Games 2018 tak seantusias yang diberitakan selama ini.

Meski pertandingan tersebut dianggap membawa angin segar bagi industri kecil, namun ada hal penting yang membuat sambutan UMKM lesu.

Ketua Umum Akumindo, M Ikhsan Ingratubun menilai, harga stand pameran yang harus disewa UMKM di sekitar venue terlalu mahal.

"UMKM belum menyambut dengan riang gembira karena kebutuhan terpenting untuk jualan adalah tempat, ternyata harganya sangat mahal oleh panitia," ujar Ikhsan dalam keterangan tertulis, Kamis (2/8/2018).

Sebagai contoh, untuk stand pameran ukuran 3x3 meter, UMKM harus membayar Rp 1 juta perhari. Di venue Asian Games di Palembang, penjual harus merogoh kocek Rp 10 juta untuk menyewa stand tenda kerucut di luar ruangan selama 10 hari.

Sementara untuk lokasi pameran di dalam ruangan ber-AC, dibuat bersekat-sekat dengan harga sewa Rp 15 juta untuk 15 hari. Menurut Ikhsan, harga tersebut lebih tepat dikenakan untuk pengusaha besar ketimbang UMKM.

"Sementara harga JCC dengan ukuran standard 9 meter persegi lebih kurang Rp 500.000-600.000 perhari," kata Ikhsan. Jika harga stand pameran saja mahal, kata Ikhsan, bagaimana penjual bisa meraup untung dalam acara tersebut.

"Keuntungan yang diharapkan semula bisa mencapai 50 persen, dengan harga yang sangat mahal tidak bisa berharap banyak. Dan bisa saja malah merugi," lanjut dia.

Ikhsan tak menampik event sebesar Asian Games 2018 berpotensi meningkatkan pendapatan UMKM dan memajukan perekonomian Indonesia.

Ia memprediksi usaha yang akan laku selama acara berlangsunh adalah cenderamata dari kulit, kain songket, hingga aneka kuliner. Hanya saja, pelaku usaha mikro terganjal dengan biaya sewa.

"Harapan kami dari Akumindo mohon Pemerintah segera melakukan evaluasi terhadap harga yang ditetapkan oleh Panitia yang terkesan sangat komersial tidak berpihak kepada UMKM," kata Ikhsan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian ATR/BPN Bidik Target Reforma Agraria Tercapai Tahun Ini

Kementerian ATR/BPN Bidik Target Reforma Agraria Tercapai Tahun Ini

Whats New
BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

Whats New
Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Whats New
PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

Whats New
Wamen BUMN: Emas Bukan Aset 'Sunset'

Wamen BUMN: Emas Bukan Aset "Sunset"

Whats New
Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Whats New
Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com