"Saya sendiri meihat bahwa waktu yang tepat untuk saya menyelesaikan masa tugas ini, memang menyelesaikan merger ini. Karena merger ini merupakan kulminasi. Saya pikir, jarang sekali dalam hidup bisa membangun bank dari yang mulai cuma Rp 10 triliun, kelarnya itu Rp 200 triliun. Jadi saya rasa, its time to move on," tambah dia.
Dia mengaku belajar dari Theodore Permadi Rachmat, konglomerat pemilik Grup Tri Putra yang juga mantan Presdir PT Astra International, dalam hal kepemimpinan.
"Saya belajar dari Pak Tedi Rahmat. Jangan sampai one bridge to far, Kita itu harus tahu kapan waktunya, memberikan tongkat kepemimpinan pada yang berikutnya. Karena sebagai seorang pimpinan, mau secanggih apapun ada waktunya, kreativitas kita pasti ada batasnya. Saya dan kawan-kawan itu melihat, ini adalah masa yang tepat karena kaami mau menghantar BTPN ke klimaksnya," papar Jerry.
Meski demikian hingga proses merger tuntas, Jerry mengaku dirinya tetap fokus memimpin BTPN hingga masanya jabatanya berakhir.
"Sekarang ini sejujurnya, fokus utama saya tidak memikiran what next, tapi fokus utama saya sekarang ini adalah menyelesaikan merger BTPN dengan SMBCI ini, kan masih ada 6-7 bulan ke depan," tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.