Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, Pemerintah Hitung Ulang Nilai 539.000 Barang Milik Negara

Kompas.com - 08/08/2018, 08:10 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan tengah melakukan revaluasi atau penilaian kembali atas Barang Milik Negara (BMN).

Tahun ini, barang yang akan direvaluasi sebanyak 539.000 item BMN dari total 889.000 item. Selebihnya telah direvaluasi tahun lalu. Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata mengatakan, aset tersebut merupakan BMN yang diperoleh per 31 Desember 2015.

"Kita sekarang sedang melakukan revaluasi, Insya Allah akan meningkat nilainya," ujar Isa di kantor DJKN, Jakarta, Selasa (7/8/2018).

Saat ini, DJKN hanya merevaluasi BMN yang diterima sebelum 31 Desember 2015. Untuk BMN setelah itu akan dinilai kembali di masa mendatang.

Isa mengatakan, dari 539.000 item itu, baru 75 persen yang direvaluasi. Ia menargetkan pada September 2018 revaluasi akan rampung dan muncul pembaruan nilai BMN. Namun, Isa enggan menyampaikan nilai 75 persen BMN yang sudah selesai direvaluasi.

"Kita akan umumkan menjelang akhir tahun saat Menkeu menyerahkan laporan ke presiden," kata dia.

Isa mengatakan, tahun lalu, ada 350.000 item BMN yang direvaluasi dengan nilai aset Rp 678 triliun. Setelah direvaluasi, nilainya naik menjadi Rp 2.500 triliun.

Isa mengatakan, revaluasi sangat penting untuk mengetahui nilai BMN terkini menyesuaikan NJOP maupun nilai barang secara global. Menurut dia, tentu akan ada penambahan nilai, terutama untuk tanah dan bangunan, pada 2015 dengan 2018.

Selain itu, revaluasi juga berguna untuk memperbaiki basis data soal barang milik negara.

"Yang tidak kalah pentingnya, kita perbaiki tata kelola. Kadang kelupaan kita punya barang di sana. Dengan adanya ini kita lebih tertibkan lagi sehingga kementerian dan lembaga akan punya catatan lebih rapi," kata Isa.

"Misal, kita punya tanah, enggak dibangun apa-apa. enggak dimanfaatkan. Ini kita identifikasi dan segera tentukan pemanfaatannya seperti apa," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com