Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suka Pamer di Medsos Picu Kecemasan dan Penurunan Kepercayaan Diri

Kompas.com - 08/08/2018, 10:35 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Memosting gambar di media sosial ketika membeli pakaian baru, makan di luar, atau membeli gadget terbaru mungkin tampak biasa saja. 

Namun, menurut dosen senior bidang Marketing di University of Technology Sydney Hillbun Ho, postingan yang berorientasi pada konsumerisme bisa merusak kesejahteraan finansial, bahkan hingga kesehatan mental.

Penelitian yang dilakukan Ho menemukan bahwa keterlibatan media sosial dengan konsumerisme membuat beberapa orang mengalami kecemasan yang berlebih, ketidakpercayaan diri, dan kemungkinan peningkatan pengeluaran finansial yang berlebihan.

Sekitar 40 persen masyarakat dunia menggunakan media sosial, dengan kaum muda sebagai mayoritasnya. Jadi, memahami pengaruh media sosial pada kesehatan dan kesejahteraan finansial sangat penting untuk mengurangi potensi bahaya yang ditimbulkan.

Berikut dampak pamer hal-hal yang konsumtif menurut Hillbun Ho:

1. Terjadi Perbandingan Sosial

Hal ini berdasar hasil survei 900 mahasiswa Singapura berusia 17 hingga 24 tahun tentang aktivitas media sosial mereka untuk mengeksplorasi apakah berbagi informasi produk memiliki pengaruh pada kesejahteraan.

Pada platform seperti Facebook dan Instagram, semua orang terlihat senang, yakni menikmati liburan, pergi ke restoran mewah, ataupun membeli barang mewah dan pakaian. Namun, memamerkan kehidupan yang glamour kemungkinan memiliki dampak psikologis pada pengguna media sosial.

Temuan dari riset yang dilakukan menunjukkan bahwa ketika kaum muda menggunakan media sosial untuk mengunggah konten produk konsumen, hal itu dapat memicu proses perbandingan sosial.

Pada akhirnya, ini akan menyakiti kesejahteraan psikologis mereka yakni menurunkan kepercayaan diri dan meningkatkan tingkat kecemasan. Perasaan rendah diri dan kecemasan dalam beberapa kasus menyebabkan stres yang tidak terkendali. 

2. Menjadi Konsumtif

Hasil studi yang dilakukan di Singapura kemungkinan juga berlaku untuk pengguna media sosial di seluruh dunia terutama anak muda.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa memosting hal-hal yang konsumtif bisa mendorong pada konsumsi berlebih dan perilaku belanja berisiko.

Hasilnya, untuk memenuhi kebutuhan tersebut kaum muda akan memilih kartu kredit sebagai pelariannya. Padahal, kondisi tersebut akan membebani mereka dengan utang kartu kredit yang menumpuk. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com