Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Kementan Jaga Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III 2018

Kompas.com - 08/08/2018, 20:16 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

Produksi daging sapi pada 2017 sebesar 531,8 ribu ton, meningkat 6,85 persem. Produksi daging ayam juga meningkat menjadi 2,26 juta ton atau naik 16,40 persen.

Peningkatan juga terjadi pada komoditas telur yang mencapai 2,11 juta ton atau meningkat 20,21 persen.

“Pencapaian (peningkatan produksi pertanian) ini tidak lepas dari kerja keras dan kerja sama yang dijalin berbagai pihak, terutama petani sebagai penggerak utama sektor pertanian. Kementan tentunya akan terus konsisten untuk menjalankan berbagai program aksi sehingga target-target produksi yang telah ditetapkan bisa dicapai,” ujar Kariyasa.

Ekspor komoditas pertanian meningkat

Beberapa komoditas pangan sudah mampu memenuhi permintaan dan kebutuhan bahan pangan negara lain.

Data BPS mencatat, pencapaian nilai ekspor komoditas sub-sektor peternakan pada 2017 mengalami peningkatan sebesar 14,85 persen dibandingkan 2016. Nilai ekspor 623,9 juta dollar AS atau setara dengan Rp 8,5 triliun yang telah diraih pada 2017.

Pada 2017 kontribusi volume ekspor sub-sektor peternakan terbesar pada kelompok hasil ternak sebesar 64,07 persen dengan negara tujuan ekspor terbanyak adalah Hongkong (23,10 persen) dan China (21,96 persen).

"Keunggulan halal dari kita juga dapat menjadi daya tarik tersendiri untuk ekspor produk peternakan ke wilayah tersebut dan negara muslim lainnya," Kariyasa.

Buruh di Pelabuhan Badas, Sumbawa, memindahkan jagung pipilan dari truk untuk diangkut ke kapal, Selasa (20/3/2018). Jagung tersebut akan diekspor ke Filipina.KOMPAS.com/KURNIASIH BUDI Buruh di Pelabuhan Badas, Sumbawa, memindahkan jagung pipilan dari truk untuk diangkut ke kapal, Selasa (20/3/2018). Jagung tersebut akan diekspor ke Filipina.
Sejumlah komoditas tercatat sebagai bukti sektor pertanian Indonesia mulai mewujudkan cita-cita sebagai Lumbung Pangan Dunia.

"Pertama telur, kita sama-sama tahu ayam dan telur pertama dalam sejarah Indonesia ekspor. Kita berhasil menembus Jepang, yang standar keamanan pangannya tinggi," ujar dia.

Komoditas pertanian lainnya yang mampu menembus pasar ekspor yakni jagung. Pada 2015 impor jagung tercatat mencapai 3,6 juta ton. Namun, mulai 2017 Indonesia sudah tidak lagi mengimpor jagung.

Sebagai gantinya, ia melanjutkan, pada tahun ini justru Indonesia mengekspor jagung, salah satunya ke Filipina sebanyak 100.000 ton.

Ternak domba yang dikespor pada 2018 ini adalah domba jantan jenis ekor tipis yang diperuntukkan sebagai hewan ternak.KOMPAS.COM/Alek Kurniawan Ternak domba yang dikespor pada 2018 ini adalah domba jantan jenis ekor tipis yang diperuntukkan sebagai hewan ternak.

"Jagung kita sudah ekspor. (Dulu impor) 3,6 juta, Rp 10 triliun. Sekarang sudah ekspor, target tahun ini 500 ribu ton (ekspor)," katanya.

Peternak domba asal Jawa Timur juga membawa kabar gembira berikutnya bagi capaian ekspor bahan pangan Indonesia. Pada akhir Juni lalu Menteri Pertanian melepas pesanan 60 ribu ekor domba untuk diekspor ke Malaysia.

"Dulu kita hanya mengekspor 200 ekor. Mulai tahun ini hari ini berlipat lipat. Kita akan terus optimalkan potensi ini untuk meningkatkan kesejahteraan petani, karena dengan diekspor harga domba naik 50-100 persen," ujar Kariyasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com