Kemendag telah menyampaikan kepada Pemerintah dan pelaku usaha AS bahwa Indonesia telah melaksanakan rekomendasi DSB untuk menyesuaikan regulasi-regulasi terkait.
Enggartiasto menegaskan, Indonesia dan AS dapat meningkatkan nilai perdagangan karena keduanya saling membutuhkan.
"Misalnya, Indonesia membutuhkan kapas seperti halnya AS membutuhkan pakaian jadi. Selain itu, Indonesia memerlukan penambahan armada pesawat udara untuk memperkuat keterkaitan domestik, sedangkan AS memerlukan aluminium untuk membuat pesawat udara,” ujar Enggartiasto.
Baca juga: IMF: Perang Dagang Pengaruhi PDB Global
Di tengah kecenderungan peningkatan proteksi perdagangan, Kemendag berupaya memperkuat negosiasi dan diplomasi perdagangan.
Kemendag selalu berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait lainnya untuk menyiapkan posisi Indonesia dalam berdiplomasi dan bernegosiasi.
“Pesan, posisi, dan sikap Indonesia dalam berdiplomasi dan bernegosiasi dalam forum bilateral, regional, dan multilateral, harus holistik. Artinya, mencakup aspek-aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan dan keamanan. Hal itu akan melibatkan juga perwakilan perdagangan di luar negeri,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.