Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejolak Rupiah dan Perang Dagang AS-China Sebabkan Investasi Turun

Kompas.com - 14/08/2018, 13:58 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejalan dengan kondisi perekonomian Indonesia saat ini, jumlah investasi yang masuk pada kuartal II 2018 ikut menurun.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengonfirmasi hal tersebut dengan menyatakan bahwa data yang dimilikinya sejalan dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI).

"Di samping klop dengan data BPS, kami juga klop dengan data BI bahwa pada semester satu turun drastis net capital inflow. Jadi memang terjadi atas dua bagian, pertama gross inflow menurun kemudian terjadi capital outflow terutama dari pasar modal," jelas Thomas dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Selasa (14/8/2018).

BKPM mencatat bahwa total investasi yang masuk ke Indonesia pada kuartal II 2018 adalah sebesar Rp 176,3 triliun. Angka tersebut turun 4,9 persen dibandingkan kuartal I 2018 sebesar Rp 185,3 triliun.

Dari segi pertumbuhan secara tahunan atau year on year (yoy), laju investasi antara kuartal II 2018 dengan kuartal II 2017 pun mengalami perlambatan dibandingkan antara kuartal II 2017 dengan kuartal II 2016.

Investasi pada kuartal II 2018 hanya tumbuh 3,1 persen dibanding kuartal II 2017, sedangkan pada kuartal II 2017 mampu tumbuh 12,7 persen dibanding kuartal 2016.

Perlambatan sekaligus penurunan laju investasi yang terjadi pada kuartal II 2018 pun bukannya tanpa sebab. Thomas mengidentifikasi bahwa penyebabnya tak terlepas dari gejolak rupiah dan perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan China.

"Ada beberapa faktor yang cukup berpengaruh terhadap perlambatan pertumbuhan realisasi investasi kuartal kedua dibandingkan kuartal pertama 2018. Gejolak rupiah dan perang dagang AS-China telah berdampak pada perlambatan laju investasi," ujar Thomas.

Thomas menyebut, pemerintah tidak akan tinggal diam melihat perkembangan di pasar modal.

"Pemerintah akan ambil langkah-langkah istimewa guna meningkatkan fundamental ekonomi Indonesia seperti misalnya implementasi biodiesel untuk mengurangi impor bahan bakar minyak," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com