Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKPM Akan Merevisi Total Target Investasi 2018

Kompas.com - 30/04/2018, 22:00 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong menyebut pihaknya akan merevisi total target investasi untuk tahun 2018 menyusul pemberitaan turunnya sasaran realisasi investasi di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Kementerian ESDM menurunkan target realisasi investasi mereka dari sebelumnya 50,12 miliar dollar AS jadi 37,2 miliar dollar AS.

"Ini baru minggu lalu, jadi kami masih dalam proses mempelajari. Kami pun harus merevisi target realisasi investasi secara total menanggapi revisi target realisasi investasi dari Kementerian ESDM," kata Thomas di gedung BKPM, Jakarta Pusat, Senin (30/4/2018).

Menurut Thomas, dia baru sebatas mengetahui kabar koreksi target realisasi investasi di Kementerian ESDM dari pemberitaan di media massa. BKPM belum secara langsung berkoordinasi dengan Kementerian ESDM secara kelembagaan khusus untuk membahas hal tersebut.

Baca juga : Kepala BKPM: Rupiah Lemah Bagus untuk Investasi dan Ekspor

Thomas berjanji BKPM segera berkoordinasi dengan Kementerian ESDM dan membahas hal tersebut dengan Menteri ESDM Ignasius Jonan atau Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar.

Adapun berdasarkan pemberitaan yang dimaksud Thomas, revisi target realisasi investasi cukup banyak pada sektor ketenagalistrikan, dari yang sebelumnya 24,88 miliar dollar AS jadi 12,2 miliar dollar AS.

"Mengingat angka yang disampaikan tadi cukup signifikan, tentu BKPM akan menyesuaikan dari segi dampak angka-angka total investasi nasional," tutur Thomas.

Pemerintah melalui BKPM menargetkan realisasi investasi tahun ini sebesar Rp 765 triliun. Dari data sementara, realisasi capaian investasi per kuartal I 2018 tercatat sebesar Rp 185,3 triliun, terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 76,4 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) senilai Rp 108,9 triliun.

Kompas TV Menurut Said yang dia istilahkan, investasi Tiongkok seakan-akan orang Tiongkok datang membangun di Indonesia, bukan membangun Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com