Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei EUI tahun 2018 Nobatkan Wina Sebagai Kota Paling Layak Huni di Dunia

Kompas.com - 15/08/2018, 08:30 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber BBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Ibukota Austria, Wina dinobatkan sebagai kota yang paling layak huni di dunia menurut survei tahunan oleh Economist Intelligence Unit (EIU).

Wina telah mengalahkan Melbourne, Australia yang pada tahun-tahun sebelumnya menduduki peringkat teratas.

Seperti dikutip dari BBC, Selasa (14/8/2018), ini menjadi pertama kali bagi sebuah kota di Eropa menduduki peringkat tersebut.

Tabel dari kota-kota di seluruh sedunia yang menyusun 140 kota berdasarkan berbagai faktor sebagai kota layak huni yakni termasuk stabilitas politik dan sosial, kejahatan, pendidikan, dan akses ke perawatan kesehatan.

Dalam survei EIU diketahui, Manchester menunjukkan peningkatan terbesar dari seluruh kota di Eropa, naik hingga peringkat ke-16 yang sebelumnya berada di peringkat ke-35. Kenaikan Manchester menempatkannya mendekati London yang memiliki peringkat ke-13.

EIU mengatakan lompatan Manchester dalam peringkat ini adalah karena peningkatan skor keamanan.

Namun, survei itu sempat dikritik tahun lalu karena kejadian setelah serangan Manchester Arena yang menewaskan 22 korban. Tahun ini, editor survei Roxana Slavcheva mengatakan Manchester telah "menunjukkan ketahanan keamanan dalam pemulihan kota dari serangan teroris baru-baru ini, yang sebelumnya mengguncang stabilitas".

Slavcheva mengatakan, keamanan juga meningkat di beberapa kota Eropa barat lain dan posisi teratas di Wina.

Menurut survei, hampir setengah dari kota-kota telah melihat peringkat kelayakan hidup meningkat selama setahun terakhir. Melbourne, menempati peringkat kedua dalam peringkat global tahun ini, sebelumnya telah berada di puncak selama tujuh tahun berturut-turut.

Dua kota Australia lainnya juga masuk sepuluh besar tahun ini: Sydney dan Adelaide.

Di sisi lain, Damaskus yang dilanda perang di Suriah menduduki peringkat yang paling rendah, diikuti oleh Dhaka di Bangladesh dan Lagos di Nigeria.

EIU mengatakan bahwa kejahatan, kerusuhan sipil, terorisme atau perang memainkan peran kuat di kota-kota dengan skor sepuluh terendah.

Berikut daftar 10 kota teratas layak huni dan 10 kota terendah yang layak huni di tahun 2018 menurut EIU

Sepuluh kota teratas layak huni di 2018

1. Wina, Austria
2. Melbourne, Australia
3. Osaka, Jepang
4. Calgary, Kanada
5. Sydney, Australia
6. Vancouver, Kanada
7. Tokyo, Jepang
8. Toronto, Kanada
9. Kopenhagen, Denmark
10. Adelaide, Australia

Sepuluh kota terendah layak huni 2018 :

1. Damaskus, Suriah
2. Dhaka, Bangladesh
3. Lagos, Nigeria
4. Karachi, Pakistan
5. Port Moresby, Papua Nugini
6. Harare, Zimbabwe
7. Tripoli, Libya
8. Douala, Kamerun
9. Aljazair, Aljazair
10. Dakar, Senegal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com