Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Dagang, China Tetap Yakin Bisa Penuhi Target Pertumbuhan Ekonomi

Kompas.com - 16/08/2018, 08:56 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BEIJING, KOMPAS.com - China meyakini mampu untuk mengatasi eskalasi perang dagang dengan Amerika Serikat (AS) sekaligus mencapai target pertumbuhan ekonomi mereka tahun ini.

Juru bicara dari Komisi Pembangunan Nasional dan Reformasi Cong Liang menyebutkan, dampak perang dagang yang berpengaruh pada produksi industri, lapangan pekerjaan dan harga-harga konsumen dapat dikontrol melalui kebijakan-kebijakan fiskal yang proaktif serta kebijakan moneter yang berhati-hati.

Pertumbuhan ekonomi China saat ini melambat menjadi 6,7 persen. Angka ini adalah yang terendah sejak 2016, lantaran pada kuartal ke II kali ini China menyerukan akan memotong tingkat utang mereka. Meski, pertumbuhan ekonomi tersebut masih di atas target tahunan yang sebesar 6,5 persen.

Dikutip melalui Bloomberg, para pembuat kebijakan kali ini dihadapkan pada dilema antara memotong utang pemerintah sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan fixed asset investment pun melambat, bahkan menjadi yang terendah selama 2 deade dalam 7 bulan pertama tahun ini. Pengeluaran untuk infrastruktur pun juga anjlok hingga seperempatnya dari tahun lalu.

Data yang dikeluarkan pada Selasa (14/8/2018) juga menunjukkan pengeluaran pabrik, penjualan ritel, serta kredit pada bulan Juli, semuanya melesey dari perkiraan.

Di bulan yang sama, harga rumah pun tercatat terus meningkat, dan menjadi laju peningkatan tercepat dalam 2 tahun, berdasarkan data yang dirilis pada Rabu (15/8/2018).

Hal ini mempersulit pemerintah dalam mengendalikan harga tanpa memperburuk perlambatan pertumbuhan.

Pembuat kebijakan pun memutuskan untuk mengambil langkah-langkah untuk mengindari perlambatan yang lebih parah. People's Bank of China (PBOC) telah memangkas reserve ratio untuk perbankan 3 kali dala seteahun ini. Langkah tersebut merupakan upaya untuk menyuntik likuiditas pada sektor-sektor yag ditargetkan.

Ekonom pun berharap, PBOC kembali melakukan hal tersebut pada semester kedua tahun ini. Pemerintah juga telah meningkatkan belanja fiskal pada bulan Juni lalu.

Meskipun dampak dari perang dagang masih sangat terbatas, namun kemungkinan adanya peningkatkan dapat melemahkan momentum pertumbuhan ekonomi China.

Perdagangan dengan Eropa

Cong mengatakan, pemerintah mampu untuk menghadapi ketegangan perang dagang yang terus meningkat. China terus membuka ekonomi, mendorong investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI), serta menurunkan tarif. Perdagangan pun semakin intensif dilakukan oleh China kepada Uni Eropa dan Asia Tenggara.

Ekspor China ke Eropa tumbuh 11,3 persen dalam 7 bulan pertama tahun ini. Adapun pengiriman produk ke Asia Tenggara berdasarkan data bea cukai setempat mencapai 17,9 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com