Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siji, Kerajinan Unik Asal Jogja yang Mendunia

Kompas.com - 17/08/2018, 16:25 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Salah satu merek kerajinan asal Yogyakarta, Siji, telah menjual produknya dengan pasar yang luas, hingga hampir ke seluruh negara di dunia.

Siji menjual kerajinan dalam bentuk hiasan interior yang tiap produknya hanya ada satu, karena dikerjakan dengan tangan dan desainnya selalu berbeda-beda.

"Itulah kenapa namanya Siji. Bukan berarti mau jadi yang nomor satu, tapi produknya hanya satu, unik, tidak ada produk lain lagi yang sama," kata pendiri Siji, Achmad Kurnia, kepada Kompas.com di tengah kegiatannya sebagai peserta pameran New York Now bersama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) di Manhattan, kota New York, Rabu (15/8/2018).

Achmad mengungkapkan, bisnis kerajinannya sudah berjalan sejak 12 tahun lalu. Berbekal kegemarannya pada seni, Achmad membuat bahan-bahan untuk kerajinan di Siji dari material yang dianggap orang sudah tidak ada nilainya, seperti daun yang jatuh hingga pelepah jagung.

Menurut Achmad, Indonesia kaya dengan berbagai jenis sumber daya alam yang jika diolah serta dibentuk dengan tepat, bisa menjadi karya seni bernilai tinggi. Keyakinan itulah yang dibawa terus selama membuat kerajinan di Siji, di mana Achmad telah sejak awal menempatkan produknya dalam kelas atas atau premium.

Sejumlah produk kerajinan dari Siji, merek asal Yogyakarta yang dipamerkan dalam pameran New York Now di Manhattan, kota New York, Rabu (15/8/2018). Kerajinan Siji dijadikan hiasan interior yang sudah dipesan oleh pembeli hampir di seluruh negara di dunia.KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Sejumlah produk kerajinan dari Siji, merek asal Yogyakarta yang dipamerkan dalam pameran New York Now di Manhattan, kota New York, Rabu (15/8/2018). Kerajinan Siji dijadikan hiasan interior yang sudah dipesan oleh pembeli hampir di seluruh negara di dunia.

"Rata-rata buyer (pembeli) senang sama produk Siji karena memakai bahan-bahan yang sudah dibuang, tidak ada yang mau lagi, tapi bisa jadi sesuatu yang mewah," tutur Achmad.

Dia memberikan beberapa contoh produknya yang dipamerkan di New York Now. Ada yang berukuran agak besar dan yang lebih kecil, dengan rentang harga tiap produknya yang dijual mulai dari 20 sampai 70 dollar AS.

Achmad menyebut, rata-rata pembelinya kebanyakan dari hotel yang sekali memesan bisa dalam jumlah besar, mencapai ratusan item.

Salah satunya adalah pembeli dari sebuah hotel di Maladewa, di mana mereka meminta Siji untuk membuat kerajinan yang akan dijadikan hiasan di seluruh area hotel tersebut.

Adapun menjaga kualitas adalah kunci Siji terus bertahan dan berkembang. Dalam proses produksinya, Achmad hanya mempercayakan bagian seperti mengumpulkan bahan baku kepada pihak ketiga, sementara saat proses finishing akan dikerjakan oleh karyawan internal Siji yang telah dilatih sebelumnya.

"Sekarang omzetnya sudah miliaran rupiah tiap tahun, dengan pertumbuhan (penjualan) meningkat sekitar 20 persen dari tahun ke tahun," ujar Achmad.

Selama menjalankan bisnisnya, Achmad memperkenalkan merek Siji dengan memanfaatkan momen pameran. Dari pameran ke pameran, Achmad mulai berkenalan dengan para calon pembeli yang lama kelamaan membuat jaringan konsumennya bertambah, bahkan tidak sedikit yang jadi konsumen tetap.

"Jadi menurut saya, pameran sangat efektif sekali untuk menjaring calon buyer baru. Kelebihannya saat pameran, bisa lihat dan pegang langsung barangnya, beda dengan kalau kami hanya tampilkan secara online," ucap dia.

Achmad merupakan satu dari sejumlah pelaku ekonomi kreatif yang mewakili Indonesia dalam pameran di New York Now tahun ini.

Para pelaku ekonomi kreatif tersebut sebelumnya telah melalui tahapan seleksi dan proses kurasi oleh para ahli yang ditunjuk Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) hingga didapati delapan pelaku ekonomi kreatif yang difasilitasi Bekraf pameran di New York.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com