Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Kinerja Sektor Pertanian Wujud Implementasi Nawacita

Kompas.com - 18/08/2018, 23:33 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

Kebutuhan pangan meningkat


Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi penduduk Indonesia pada 2018 mencapai 265 juta jiwa, meningkat 12,8 juta jiwa dibanding 2014. Artinya, setiap tahun terjadi pertambahan penduduk mencapai 3,2 juta jiwa atau tumbuh 1,27 persen per tahun.

Pertambahan penduduk ini secara makro berimbas pada kebutuhan bahan pokok yang tentu meningkat dan harus tersedia sepanjang waktu.

Faktanya, berdasarkan data pertumbuhan penduduk di atas, kebutuhan konsumsi beras 2014-2018 bertambah 1,7 juta ton. Jumlah ini setara dengan produksi 2,82 juta ton Gabah Kering Giling (GKG).

Namun demikian, berkat berbagai program pembangunan pertanian saat ini, produksi pangan justru mengalami kenaikan.

Jagung asal Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat diekspor ke Filipina dari Pelabuhan Sumbawa Besar, Selasa (20/3/2018)KOMPAS.com/ KURNIASIH BUDI Jagung asal Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat diekspor ke Filipina dari Pelabuhan Sumbawa Besar, Selasa (20/3/2018)

Merujuk data BPS, produksi 75,36 juta ton GKG naik 6,37 persen dibandingkan 2014 yang hanya 70,84 juta ton.

Produksi padi pada 2016 pun terjadi kenaikan yakni 79,35 juta ton dan pada 2017 juga terjadi kenaikan sebesar 81,16 juta ton meningkat 14,42 persen.

Peningkatan juga terjadi pada komoditas jagung, di mana pada 2017 produksi jagung mencapai 29,86 juta ton dan naik 52,17 persen dibandingkan 2014.

Begitu pun dengan komoditas bawang merah, pada 2017 produksi komoditas ini mencapai 1,47 juta ton dan naik sebesar 18,79 persen dibanding 2014.

Kebun cabai di Papua Barat.Dok Humas Kementerian Pertanian Kebun cabai di Papua Barat.

Demikian juga dengan komoditas cabai pada 2017 produksinya mencapai 2,38 juta ton dan meningkat sebesar 27,09 persen dibanding 2014.

Peningkatan produksi juga terjadi di bidang protein hewani. Produksi daging sapi pada tahun 2017 sebesar 531,8 ribu ton dan meningkat sebesar 6,85 persen dibanding 2014.

Sementara, produksi daging ayam juga meningkat menjadi 2,26 juta ton pada 2017 dan meningkat 16,40 persen dibanding 2014. Produksi telur juga tidak mau ketinggalan, meningkat menjadi 2,11 juta ton pada 2017 dan meningkat 20,21 persen dibanding 2014.

Lebih lanjut Kariyasa mengungkapkan kinerja sektor pertanian era Jokowi-JK tidak hanya sebatas peningkatan produksi berbagai komoditas pangan strategis, tetapi juga menghasilkan karya besar lainnya seperti peningkatan ekspor dan investasi pertanian.

Seorang warga saat membeli telur di salah satu kios pedagang telur di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis  (19/7/2018). Akibat tingginya permintaan, harga jual telur ayam ras mencapai hingga Rp 29.000 per kilogram atau untuk harga eceran tembus Rp 2.500 per butir.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Seorang warga saat membeli telur di salah satu kios pedagang telur di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (19/7/2018). Akibat tingginya permintaan, harga jual telur ayam ras mencapai hingga Rp 29.000 per kilogram atau untuk harga eceran tembus Rp 2.500 per butir.

Ekspor pertanian pada 2017 mencapai Rp 441 triliun, naik 24 persen dibandingkan 2016 yang hanya Rp 355 triliun. Begitu pun dalam bidang investasi pertanian yang mencapai Rp 45,90 triliun pada 2017, atau naik 14 persen per tahun dari 2013 hingga 2017.

“Di tengah lesunya ekspor Indonesia, justru volume dan nilai ekspor sektor pertanian meningkat dan Indonesia mengalami surplus dalam perdagangan produk pertanian, begitu pun pertumbuhan investasi pertanian, ini menjadi catatan penting dalam sejarah,” ujar Kariyasa.

Dampak kinerja sektor pertanian juga terlihat dari menenurunnya jumlah penduduk miskin secara nasional. Pada Maret 2015 penduduk miskin di Indonesia masih sebesar 11,22 persen, sedangkan pada Maret 2017 turun menjadi 10,64 persen.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com