Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Dipungut 10 Persen Laba untuk Konservasi Air, Impor Bisa Naik

Kompas.com - 21/08/2018, 14:07 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Hariyadi Sukamdani mengatakan, pungutan kompensasi untuk konservasi SDA sebesar 10 persen dari laba cukup dilematis bagi pelaku usaha.

Jika poin dalam Rancangan Undang-undang Sumber Daya Air itu disahkan, maka beban produksi industri akan meningkat. Apalagi jika negara nantinya yang sepenuhnya menguasai air. Selama ini, pemilik industri mengandalkan investasi untuk pengelolaan air bersih dann air limbah.

"Investasinya besar karena pemerintah tidak bisa mengelola air bersih. Biaya ini akan di pass-on ke industri," ujar Hariyadi di Jakarta, Selasa (21/8/2018).

Biaya produksi yang besar akan membuat industri lesu. Solusinya adalah dengan menaikkan harga jual produk yang dihasilkan dengan jumlah yang cukup signifikan. Di sisi lain, mereka akan menerima kritik dari pasar karena menaikkan harga tinggi.

Kondisi ini membuat pelaku usaha dilematis.

"Ini akan chaos masalah biaya. Teman-teman industri pun jadi malas," kata Hariyadi.

Hal ini, kata Hariyadi, lambat laun akan berdampak pada neraca perdagangan. Karena biaya yang dibebankan tinggi, industri akan collapse (jatuh). Menurut dia, akan banyak pelaku usaha yang berpikir lebih baik impor saja daripada memproduksi dengan biaya tinggi.

"Malah memilih impor yang langsung jadi. Kalau dibikin impor, biayanya kan nol," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com