Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonan Targetkan Rasio Elektrifikasi 99 Persen di Akhir 2019

Kompas.com - 28/08/2018, 06:07 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan bertekad memenuhi kebutuhan listrik secara merata bagi masyarakat di seluruh penjuru Indonesia.

Hingga akhir Juni 2018, rasio elektrifikasi mencapai angka 97,13 persen. Adapun target rasio elektrifikasi dari pemerintah sendiri di akhir tahun ini sebesar 97,50 persen dengan komposisi PLN 94,5 persen, Non-PLN 2,36 persen dan LTSHE 0,12 persen.

Merasa tak puas, Jonan memasang target rasio elektrifikasi sebesar 99,9 persen di tahun 2019, dari target yang sebelumnya hanya 97,5 persen. Nantinya, pemerataan rasio elektrifikasi akan dipusatkan ke daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).

"Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) rasio eletrifikasi sebesar 97,5% di akhir tahun 2019, tapi saya sudah bicara dengan Dirjen Ketenagalistrikan dan juga PLN, saya katakan saya sangat tidak puas kalau di akhir masa pemerintahan ini, di akhir masa tugas saya itu rasio elektrifikasi mencapai 97,5%. Sekarang sudah dikejar mencapai 97,13 persen," ujar Jonan dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/8/2018).

Baca juga: Kementerian ESDM: Tarif Listrik di Indonesia Paling Murah se-ASEAN

Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah meningkatkan kapasitas terpasang pembangkit. Tercatat hingga Semester I tahun 2018, kapasitas terpasang sudah mencapai 62 Giga Watt (GW) atau meningkat 7 GW dalam 3 tahun terakhir.

Di samping itu, Pemerintah tetap berkomitmen menjalankan program 35.000 mega watt (MW). Status Juni 2018, perkembangan program tersebut sudah beroperasi secara komersial (Commercial Operation Date/COD) sekitar 2.278 MW atau sekitar 6 persen, 16.523 MW (47 persen) memasuki tahap konstruksi, kontrak/PPA belum kontrak 13.481 MW (38 persen), pengadaan 2.130 MW (6 persen) dan dalam tahap perencanaan sebesar 1.007 MW (3 persen).

Capaian selanjutnya, susut jaringan atau losses mencapai 9,51 persen atau sudah lebih kecil dari target yang sudah ditetapkan di tahun ini sebesar 9,60 persen. Guna mencegah pencurian listrik, Pemerintah akan terus meingkatkan pengawasan dan modernisasi sistem penyaluran dan metering.

Sementara, bauran energi pada sektor pembangkit masih didominasi oleh batu bara sebesar 58,64 persen, disusul gas 22,48 persen dan Energi Baru Terbarukan 12,71 persen. Untuk realisasi pangsa BBM dalam bauran pembangkit listrik sekitar 6,18 persen atau mencapai 1,77 juta kilo liter.

Adapun konsumsi listrik sebesar 1.034 kWh per kapita atau meningkat dibandingkan empat tahun terakhir, yaitu 2017 (1.012 kWh/kapita), 2016 (956 kWh/kapita), 2015 (918 kWh/kapita) dan 2014 (878 kWh/kapita). Pemerintah menargetkan tahun 2018 mendatang konsumsi listrik masyarakat akan meningkat mencapai 1.129 kWh per kapita.

Pada kurun 2017-2018, untuk pertama kalinya Indonesia menembus angka konsumsi listrik di atas 1.000 kWh per kapita. Kenaikan ini menjadi sinyal positif bagi tumbuhnya perekonomian nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com