Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Politik, Pemerintah Diingatkan soal "Political Budget Cycle"

Kompas.com - 29/08/2018, 11:41 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam pembahasan RAPBN 2019, pemerintah diingatkan agar tetap mengutamakan fungsi APBN untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan keberlangsungan pemerintahan.

Pemerintah juga diminta berhati-hati akan yang namanya political budget cycle, yang umum terjadi pada negara-negara berkembang menjelang momen pemilihan umum.

"Anggaran di tahun politik selalu menarik perhatian. (Anggaran digunakan) sebagai cara untuk menarik perhatian karena petahana ingin kembali mendapat suara pemilih," kata ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik Rachbani dalam diskusi di Jakarta Selatan, Rabu (29/8/2018).

Didik menjelaskan, indikator political budget cycle salah satunya terlihat dari kenaikan anggaran yang signifikan, khususnya dalam hal perlindungan sosial. Berdasarkan dokumen Nota Keuangan dan RUU APBN 2019, anggaran untuk perlindungan sosial dalam RAPBN 2019 direncanakan sebesar Rp 185.987,3 miliar.

Rencana anggaran untuk perlindungan sosial itu mencakup Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial Rastra atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Sementara, jika dilihat dari APBN 2018, alokasi belanja pemerintah untuk bantuan sosial saja tercatat sebesar Rp 77,26 triliun.

Didik turut menyoroti kinerja APBN yang dilihat dari penerimaan sektor pajak. Dalam 10 tahun terakhir, tax ratio yang menjadi cerminan kinerja pajak dinilai belum ada peningkatan ke arah yang lebih baik.

Tahun 2010, tax ratio ditetapkan sebesar 10,5 persen. Belakangan, hingga tahun 2016 justru tax ratio justru jadi 9,5 persen dan tahun 2017 kembali naik jadi 10,1 persen.

"Tax ratio menurun, sementara kinerja pajak dilihat dari tax ratio," tutur Didik.

Didik berpesan agar pemerintah bisa tetap fokus meningkatkan kinerja APBN meski memasuki tahun politik. Fokus yang dimaksud adalah dengan memperbaiki kinerja APBN, baik dari kualitas belanja maupun penerimaan serta menghindari kebijakan yang bersifat populis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

WNA Penerima Golden Visa Bisa Buka Rekening Jaminan Keimigrasian di Bank Mandiri

WNA Penerima Golden Visa Bisa Buka Rekening Jaminan Keimigrasian di Bank Mandiri

Whats New
Ada BI-Fast, Nasabah Sudah Hemat hingga Rp 8 Triliun

Ada BI-Fast, Nasabah Sudah Hemat hingga Rp 8 Triliun

Whats New
Bagaimana Cara Menjaga Skor Kredit Tetap Baik?

Bagaimana Cara Menjaga Skor Kredit Tetap Baik?

Whats New
Penumpang Bercanda Bawa Bom, Penerbangan Pelita Air dari Surabaya Tertunda

Penumpang Bercanda Bawa Bom, Penerbangan Pelita Air dari Surabaya Tertunda

Whats New
Saham Bank Jago 'Ambles' 4,7 Persen, IHSG Hari Ini Berakhir di Zona Merah

Saham Bank Jago "Ambles" 4,7 Persen, IHSG Hari Ini Berakhir di Zona Merah

Whats New
Dorong Pertumbuhan Industri di Batam, PGN Salurkan Gas Bumi Sebesar 10 BBTUD Ke PLN Batam

Dorong Pertumbuhan Industri di Batam, PGN Salurkan Gas Bumi Sebesar 10 BBTUD Ke PLN Batam

Whats New
Pengembangan Pelabuhan Berkelanjutan Tak Mudah, Ini Syaratnya

Pengembangan Pelabuhan Berkelanjutan Tak Mudah, Ini Syaratnya

Whats New
Program Kampung Nelayan Modern di Biak Diharap Bisa Tingkatkan Pendapatan Nelayan

Program Kampung Nelayan Modern di Biak Diharap Bisa Tingkatkan Pendapatan Nelayan

Whats New
Nickel Industries Targetkan Pengurangan Emisi 50 Persen pada 2035

Nickel Industries Targetkan Pengurangan Emisi 50 Persen pada 2035

Whats New
Peran AI Generatif untuk Bisnis Makin Dilirik, Jangan Lupakan soal Keamanannya

Peran AI Generatif untuk Bisnis Makin Dilirik, Jangan Lupakan soal Keamanannya

Whats New
Akuisisi Bisnis Konsumer Citi Rampung, Bos UOB Indonesia: Kami Berharap Dapat Tumbuh Lebih Cepat...

Akuisisi Bisnis Konsumer Citi Rampung, Bos UOB Indonesia: Kami Berharap Dapat Tumbuh Lebih Cepat...

Whats New
Wacana 3 Stasiun Kereta Cepat Whoosh Jarak Berdekatan di Bandung

Wacana 3 Stasiun Kereta Cepat Whoosh Jarak Berdekatan di Bandung

Whats New
Warga Kepri, Penukaran Uang Logam yang Ditarik BI Bisa Dilakukan di Bank Umum

Warga Kepri, Penukaran Uang Logam yang Ditarik BI Bisa Dilakukan di Bank Umum

Whats New
TikTok Shop Bakal Gandeng Tokopedia, Mendag Zulhas: Boleh Dong...

TikTok Shop Bakal Gandeng Tokopedia, Mendag Zulhas: Boleh Dong...

Whats New
Optimalkan Kinerja, Chubb Life Indonesia Perkuat Layanan Digital

Optimalkan Kinerja, Chubb Life Indonesia Perkuat Layanan Digital

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com