Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Rekrutmen CPNS 2018 yang Patut Diketahui

Kompas.com - 07/09/2018, 08:46 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah menyampaikan rencananya untuk kembali membuka penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2018.

Menurut Deputi Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) Setiawan Wangsaatmaja, rekrutmen tersebut dilakukan guna mengisi kekosongan akibat ditinggalkan PNS yang pensiun.

Pasalnya, tahun ini terdapat 215.000 PNS yang pensiun. Oleh sebab itu, dibutuhkan pengganti atas hal tersebut.

Berikut ini beberapa fakta terkait rekrutmen CPNS 2018.


1. Membutuhkan 238.000 orang

Menteri PAN-RB Syafruddin menyatakan kebutuhan CPNS tahun ini mencapai lebih dari 238.000 orang. Kebutuhan tersebut tersebar di pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah.

"Tahun ini kebutuhan CPNS nasional adalah 238.015 yang terdiri dari 51.271 untuk instansi pusat dan 186.744 untuk instansi daerah," kata Syafruddin dalam jumpa pers di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis (6/9/2018).

Syarifuddin menambahkan, anggota CPNS untuk instansi pusat akan ditempatkan di 76 kementerian/lembaga (K/L). Sementara itu, CPNS di instansi daerah ditempatkan di 525 pemerintah daerah baik kabupaten maupun kota.

Mantan Wakapolri tersebut pun berharap agar rekrutmen CPNS tahun ini bisa menghasilkan SDM yang berkualitas. Hal itu sejalan dengan rencana mewujudkan birokrasi berkelas dunia pada 2024 mendatang.

2. Diprioritaskan bagi beberapa golongan

Rekrutmen CPNS 2018 bakal diprioritaskan untuk beberapa golongan. Setiawan menyatakan beberapa formasi khusus telah disiapkan pemerintah untuk penerimaan CPNS tahun ini.

"Ada beberapa formasi khusus seperti untuk putra-putri Papua dan Papua Barat yang akan kami tempatkan di kementerian dan lembaga," ujar Setiawan.

Tak hanya itu, bagi pelamar CPNS dengan predikat cumlaude juga mendapatkan alokasi 10 persen dari setiap instansi di pusat dan 5 persen untuk pemerintahan daerah.

Prioritas juga kemudian diberikan bagi para penyandang disabilitas dan diaspora. Untuk diaspora, Setiawan menyatakan bahwa pemerintah mencoba menarik orang-orang Indonesia yang tengah bekerja di luar negeri untuk membantu pemerintahan.

Setiawan menambahkan, prioritas juga diberikan bagi tenaga pengejar dan tenaga kesehatan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com