Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PAN RB Ungkap Cara Antisipasi Tantangan Revolusi Industri 4.0

Kompas.com - 18/09/2018, 13:09 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin mengatakan, di era Revolusi Industri 4.0, tantangan dunia semakin kompleks.

Menurut dia, setidaknya ada tiga langkah antisipasi menghadapi tantangan itu. Hal tersebut ia sampaikan saat membuka acara Eastern Regional Organization for Public Administration (EROPA) Conference, di Bali, Senin (17/9/2018).

“Terdapat tiga hal untuk menjawab berbagai tantangan global, serta mengantisipasi perkembangan teknologi yang masuk di era revolusi industri 4.0, yaitu proses, perbaikan organisasi, dan SDM,” ujar Syafruddin sebagaimana dikutip dari siaran pers, Selasa (18/9/2018).

Pertama adalah prosesnya yang mencakup bagaimana mengintegrasikan pelayanan publik berbasis IT dan mengantisipasi perkembangan nanoteknologi dan kecerdasan buatan.

Baca juga: Menpan RB: Sistem Pensiun Baru PNS Diterapkan Tahun ini

Kedua, dalam perbaikan organisasi, tantangannya adalah bagaimana menciptakan desain organisasi yang lincah dan berdasar pada prinsip seluruh instansi serta akuntabel. Terakhir, soal SDM, yakni bagaimana mendorong pembelajaran dilingkungan kerja juga kolaborasi antar pegawai.

Syafruddin mengatakan, Era baru yang ditandai dengan megatrend di bidang teknologi informasi itu menjadikan Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity (VUCA) lebih terasa.

"Penggunaan perangkat berkoneksi internet telah berkembang pesat sehingga pemerintah harus semakin inovatif," kata dia.

Syafruddin mengatakan, banyak negara maju yang berhasil disebabkan faktor SDM aparatur yang memiliki kapabilitas, kompatibel, akseptabel, akuntabel, responsif terhadap perkembangan zaman sekarang.

Khusus terkait pengembangan SDM, Pemerintah telah mengantisipasinya dengan melakukan penataan manajemen ASN, yakni penerapan Human Capital Management Approach serta pengembangan kompetensi ASN dengan menerapkan pendekatan Corporate University. Cara tersebut menitikberatkan pada pembelajaran ditempat kerja, melalui coaching dan mentoring.

Selain itu, kata Syafruddin, pemerintah juga tengah mengembangkan model-model pertukaran pegawai dan magang antar instansi pemerintah maupun dengan instansi non-pemerintahan.

"Yang tidak kalah pentingnya penerapan kebijakan One Agency One Innovation, yang diharapkan dapat menanamkan mentalitas inovasi dan menciptakan inovasi dalam memberikan pelayanan pada masyarakat," kata Syafruddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com