Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Kredit Barang Baru? Jangan Remehkan Skor Kredit

Kompas.com - 25/09/2018, 12:44 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mendapatkan harga terbaik pada barang yang akan Anda beli, ada satu hal yang langsung dapat Anda lakukan yakni tingkatkan skor kredit Anda.

"Jika laporan kredit tidak bagus, Anda mungkin harus membayar lebih," ujar direktur pendidikan dan kesadaran konsumen di Experian Rod Griffin yang dilansir dari CNBC.

Banyak orang tidak tahu bahwa skor kredit seseorang dapat memengaruhi tagihan. Hal ini karena laporan kredit digunakan untuk jadi alasan mengapa seseorang bisa dietujui permohonan pembelian barangnya.

Jika memiliki kredit yang buruk, Anda mungkin diminta untuk melakukan pembayaran uang muka yang cukup besar ketika akan membeli barang baru apapun. Lebih buruk, Anda bahkan bisa kehilangan penawaran yang menguntungkan yang hanya tersedia untuk pelanggan yang bisa memenuhi syarat dengan skor kredit yang baik. Hampir sepertiga responden di CreditHub's 2018 Credit Scores & iPhone Launch Survey bahkan tidak menyadari perusahaan penyalur dana melakukan pemeriksaan kredit.

Baca juga: Perlukah Anda Memiliki Kartu Kredit?

Jika Anda berpikir untuk membeli barang baru secara kredit, siapkan diri Anda untuk meningkatkan skor kredit sebanyak yang Anda bisa. Skor Anda dihitung berdasarkan riwayat pembayaran, berapa banyak utang Anda, panjangnya riwayat kredit Anda, jenis kredit yang Anda miliki dan seberapa sering Anda mengajukan kredit baru.

"Jika Anda membayar tagihan tepat waktu dan menjaga saldo Anda tidak rendah, Anda akan memiliki skor yang bagus, karena kepercayaan terhadap finansial Anda dibangun di atas dua faktor tersebut," kata Rod.

Skor kredit Anda yang didasarkan pada laporan kredit, adalah ukuran seberapa dapat dipercaya Anda bagi seorang kreditur. Seperti banyak orang tahu, skor yang sangat bagus, memenuhi syarat Anda untuk suku bunga KPR dan kredit mobil yang lebih baik. Ini juga memberi Anda akses ke kartu kredit yang nyaman.

Sementara itu, menurut Head Of Marketing & Partnerships Kredivo Indina Andamari menyebutkan, skor kredit tentu sangat berpengaruh untuk orang-orang yang akan mengajukan kredit.

“Kebanyakan lembaga pinjaman di Indonesia biasanya menilai kelayakan kredit calon debitur dari skor kredit yang ditentukan oleh riwayat kredit mereka,” tuturnya kepada Kompas.com pekan lalu.

Lanjutnya, skor kredit akan dijadikan acuan oleh lembaga peminjam untuk menentukan apakah pengajuan kredit mereka layak disetujui, juga besaran limit kredit, tenor yang didapatkan, dan bunga yang dikenakan.

Sementara Director and Country Head of Corporate Affairs Citi lndonesia Elvera N. Makki pun mengatakan hal yang serupa. Ketika ditemui Kompas.com pekan lalu, perempuan yang akrab disapa Vera ini menjelaskan ketika seseorang akan mengambil kredit, maka latar belakang serta kebiasaan pembelanjaan uangnya adalah hal penting.

“Kita lihat skor kredit mereka, kita lihat latar belakangnya, bagaimana perilaku mereka dalam meminjam uang. Apakah masih ada kredit dan sebagainya. Itu akan dinilai,” ujar Vera kepada Kompas.com, Rabu (19/9/2018).

Lebih lanjut, dia mengatakan, setiap lembaga penyalur kredit memiliki ketentuannya masing-masing. Namun, satu hal yang pasti semuanya mengacu kepada ketentuan track record kredit seseorang dari Bank Indonesia (BI).

“Kita punya parameter yang menentukan, kita juga lihat dari berbagai hal salah satunya adalah apakah dia berpenghasilan tetap. Kita lihat juga kestabilananya melakukan pembayaran kembali (terhadap kredit). Kita juga lihat track record-nya. Hal itu bisa dilihat di BI, apakah pernah menunggak (kredit) atau pernah tidak melaksanakan tanggung jawabnya. Dari situ akan diputuskan,” jelas Vera.

Menurut Vera, seseorang bisa diterima kreditnya atau tidak bergantung pada bagaimana orang tersebut dalam membelanjakan uangnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Whats New
J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan sekaligus Penanaman Mangrove

J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan sekaligus Penanaman Mangrove

Whats New
Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Whats New
UNESCO Tetapkan Semen Padang Sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

UNESCO Tetapkan Semen Padang Sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

Whats New
Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Work Smart
Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Whats New
Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Whats New
Tumbuh 12,4 Persen, Kredit Perbankan Tembus Rp 7.245 Triliun pada Kuartal I 2024

Tumbuh 12,4 Persen, Kredit Perbankan Tembus Rp 7.245 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

Whats New
Menkominfo: Jurnalistik Harus Investigasi, Masa Harus Dilarang...?

Menkominfo: Jurnalistik Harus Investigasi, Masa Harus Dilarang...?

Whats New
Maskapai Emirates Buka Lowongan Kerja di Jakarta, Lulusan SMA Bisa Daftar

Maskapai Emirates Buka Lowongan Kerja di Jakarta, Lulusan SMA Bisa Daftar

Whats New
Didukung Konsumsi yang Tinggi, Prospek Bisnis Distribusi Beras Dinilai Makin Cerah

Didukung Konsumsi yang Tinggi, Prospek Bisnis Distribusi Beras Dinilai Makin Cerah

Whats New
PGN Lunasi Utang Obligasi Dollar AS Pada 2024

PGN Lunasi Utang Obligasi Dollar AS Pada 2024

Whats New
Sandiaga: Investasi di Sektor Parekraf Capai Rp 11 Triliun di Kuartal I 2024

Sandiaga: Investasi di Sektor Parekraf Capai Rp 11 Triliun di Kuartal I 2024

Whats New
Kelas 1,2,3 Diganti Jadi KRIS, Ini Penjelasan Dirut BPJS Kesehatan

Kelas 1,2,3 Diganti Jadi KRIS, Ini Penjelasan Dirut BPJS Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com