Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Menteri Rini Bertemu Petani Difabel yang Sukses Garap Melon

Kompas.com - 27/09/2018, 15:55 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno mengaku terharu saat bertemu Qamaruzzaman, seorang petani difabel di Lamongan, Jawa Timur. Dia adalah petani melon Golden Apolo yang terbilang sukses di Desa Sendangharjo, Lamongan, Jawa Timur.

Rini menyebut, dirinya terharu dengan kegigihan dan semangat yang ditunjukkan oleh Qamaruzzaman dan petani-petani melon lain di Desa Sedangharjo ini.

“Mas Qamar ini, waktu saya diceritakan tentang beliau, saya bangga dan terharu. Saya ingin melihat hasil melon yang ditanam, katanya manis,” ungkap Rini di Lamongan, Jawa Timur, Kamis (27/9). 

Selama 5 tahun Qamar menekuni budidaya melon di atas tanah seluas 0,5 hektar milik orang tuanya dan tanah sewa tersebut.  Dia sudah berhasil 15 kali panen dengan budidaya 5.000 pohon melon.

Baca juga: Jawaban Menteri Rini soal Sering Ganti Direksi BUMN

Qamar mengakui, dalam menjalankan usahanya mendapatkan bantuan permodalan usaha melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) mikro dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Berkat ketekunan dan dukungan permodalan, Qomar menuai rata-rata 6-8 ton per panen. Dengan harga jual di kisaran Rp 8.500 per kilogram, keuntungan yang diperoleh Qomar mencapai Rp 51 juta hingga - Rp 68 juta per panen. 

“Ini merupakan dukungan bagi para petani difabel dimana keterbatasan fisik dimiliki Pak Qamaruzzaman tidak membuat Ia patah semangat. Ini patut diapresiasi. Tekad dan kemauan yang kuat dalam mengelola kebun melon-nya sukses membuahkan hasil,” ujar Rini. 

Pada kesempatan itu, Menteri Rini bersama Qamar, beberapa petani melon, dan Direktur Utama BRI Suprajarto melakukan panen melon Golden Apollo.

“Ini (melon) manis, karena dipilihakan oleh mas Qamar,” ujar Rini seraya mengangkat buah melon hasil petikan itu ditangannya.

Dia menyebutkan, pihaknya pun akan terus mendukung para petani melon di Sendangharjo untuk terus berkembang.

“Saya ingin petani jadi lebih baik. Terutama agar pendapatannya lebih baik,” ucap Rini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com