Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/10/2018, 08:46 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Masalah akses jadi kendala utama untuk menjangkau kawasan Palu, Donggala, serta daerah terdampak lainnya pascagempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Meski begitu, masih ada beberapa jalur yang aman untuk dilalui sembari personel TNI di lapangan membuka jalur lain yang masih tertutup oleh puing bangunan dan longsor.

Kementerian Perhubungan memetakan akses dari tiga pintu masuk, yaitu darat, laut, dan udara. Dari ketiga pintu masuk tersebut, yang paling tidak ada kendala adalah jalur laut karena beberapa pelabuhan yang tadinya lumpuh sudah bisa dioperasikan.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengungkapkan, masyarakat bisa menuju Palu dari Makassar melalui jalan provinsi maupun jalur alternatif. Tapi, untuk sementara hanya bisa dilewati menggunakan mobil berukuran kecil.

"Bisa juga masuk ke Palu dari Sulawesi Barat, Mamuju, dan Poso. Artinya, ini tidak terisolasi sama sekali," kata Budi pada Sabtu (29/9/2018) lalu.

Baca juga: Kisah Agung Gunawan, Staf AirNav Indonesia yang Jadi Korban Gempa Palu

Direktur Kenavigasian Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Sugeng Wibowo pada Minggu (30/9/2018) menuturkan, untuk pintu masuk laut, dipastikan Pelabuhan Pantoloan dan Donggala sudah bisa digunakan. Sejumlah kapal yang membawa bantuan pun telah diarahkan menuju Palu lewat pelabuhan tersebut.

"Sesuai laporan Kepala Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP) Donggala, pada prinsipnya Pelabuhan Donggala bisa dioperasikan dengan segala keterbatasannya," tutur Sugeng.

Pihaknya menargetkan, kapal KM Niang Besar dari Samarinda yang membawa berbagai macam jenis bantuan akan tiba hari ini pukul 09.00 Wita. Kapal bantuan dari Kemenhub itu akan membawa 31 jenis makanan, pakaian, genset, selimut, dan barang kebutuhan dasar lainnya.

"Kapal kargo pun sudah bisa masuk," ujar Sugeng.

Untuk pintu masuk udara, Bandara Sis Al Jufri sudah dibuka bagi penerbangan komersial dari hari Minggu.

Manager Humas AirNav Indonesia Yohanes Sirait menjelaskan, pembukaan Bandara Sis Al Jufri bersifat terbatas, yang artinya dapat dimasuki oleh penerbangan komersial, tetapi tetap yang diprioritaskan adalah pesawat untuk kepentingan SAR, emergensi, dan pemberian bantuan.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: #PrayForPalu #PrayForDonggala

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com